Sekolah Wajib Terima Siswa Pengungsi | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 22 Desember 2024
Diposting : 26 September 2017 20:06
I Made Darna - Bali Tribune
SEKOLAH
Anak pengungsi tetap ingin belajar dan sekolah

BALI TRIBUNE - Anak-anak sekolah asal Karangasem diberikan kebebasan untuk mengenyam pendidikan selama mengungsi di Kabupaten Badung. Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung bahkan rekomendasikan mereka untuk diterima bersekolah didekat pos pengungsian.

“Untuk pendidikan anak-anak yang mengungsi di Badung intinya Pemkab Badung siap menerima mereka,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga (Disdikpora) Kabupaten Badung I Ketut Widia Astika, Selasa (25/9).

Kata dia, masalah pendidikan ini wajib difasilitasi dan anak-anak tidak boleh berhenti sekolah. “Terlepas dari kurikulum sama atau tidak, tetapi tetap diupayakan untuk diterima di sekolah,” katanya.

Dengan diterimanya anak-anak untuk mendapat pendidikan ini, Astika berharap bisa mengurangi beban mereka dan juga kesedihan mereka selama berada di pengungsian.

“Kami sudah instruksikan kepada  UPT Disdikpora di masing-masing kecamatan untuk memfasilitasi anak-anak yang memerlukan sekolah,” tegas Astika.

Berapa jumlah siswa yang pengungsi di Badung? Ditanya begitu, pejabat asal Kuta Utara ini mengaku masih mendata. Namun sudah ada beberapa laporan dari Camat Kuta Utara, Guru di Kuta Selatan dan lainnya bahwa ada anak-anak pengungsi  memerlukan sekolah di Badung.

“Pokoknya kapan pun dan di mana pun mereka bisa sekolah. Sekarang mau sekolah mereka bisa,” jelasnya.

Namun  untuk mempermudah anak-anak pengungsi ini, pihaknya mengimbau agar bersedia dekat dengan tempat mereka tinggal. “Cuma  kami rekomendasikan anak-anak sekolah di dekat pos pengungsian,” ujarnya.

Ia pun memastikan tidak akan memberi perlakuan beda kepada anak-anak siswa pengungsi. “Tapi, karena ini bencana jadi tidak bisa diprediksi sampai kapan dan intinya anak-anak bisa mengecam pendidikan. Selain itu, masalah pakaian juga tidak masalah. Kendati anak-anak memakai kaos mereka tetap bisa sekolah.,” terang Astika.

Sementara data terakhir pengungsi warga Karangasem di Kabupaten Badung sudah lebih dari 989 orang yang terdiri dari orang tua, dewasa, anak-anak dan juga balita.