Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Seminar Tunggal Hasil Penelitian Wawa Arjaya, Desain Pembelajaran Merdeka Belajar Dapat Tingkatkan Prestasi Siswa

Bali Tribune / SEMINAR - Pelaksanaan Seminar Tunggal secara online terkait Laporan Penelitian Tindakan Kelas oleh guru SMP N 1 Denpasar, Putu Eka Juliana Jaya, S.E., M.Si., Jumat (27/11/2020).
balitribune.co.id | DenpasarBenarkah desain pembelajaran “Merdeka Belajar”  dapat meningkatkan prestasi belajar siswa? Sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan guru SMP N 1 Denpasar, Putu Eka Juliana Jaya, S.E., M.Si., menemukan hasil yang menarik. Desain pembelajaran “Merdeka Belajar” ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
 
Hasil penelitian yang dilakukan untuk merespon program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, tersebut disampaikan dalam Seminar Tunggal Laporan Penelitian Tindakan Kelas secara online, Jumat (27/11/2020).
 
Putu Eka Juliana Jaya atau yang akrab disapa Wawa Arjaya dalam PTK-nya meneliti apakah desain pembelajaran “Merdeka Belajar” dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Ia mengangkat tema penelitian “Upaya Peningkatan Prestasi dan Partisipasi Siswa Melalui Desain Pembelajaran Merdeka Belajar IPS di Kelas VIII E SMPN 1 Denpasar Tahun Ajaran 2020/2021”.
 
Seminar dibuka Kadisdikpora Denpasar, yang diwakili oleh Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan Pendidikan SMP, Ni Made Tirta Ariantini, S.Pd., M.Pd. Kegiatan tersebut diikuti 76 peserta, dari 15 sekolah SMP negeri dan swasta di Denpasar dan sekitarnya. Peserta tampak antusias mengikuti seminar. 
 
Dalam sambutan tertulisnya, Kadisdikpora Denpasar mengaku sangat bangga dan menyambut baik bahwa salah seorang guru IPS dari SMPN 1 Denpasar, telah berhasil mencapai tahap ini, yaitu melaksanakan Seminar Penelitian Tindakan Kelas, yang diadakan untuk pertama kalinya di era Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Kota Denpasar, di masa pandemi Covid-19 ini. 
“Seminar ini dapat terwujud, saya yakini sebagai bentuk dukungan Kepala Sekolah pada mutu guru, mutu pendidikan dan karier guru di SMP Negeri 1 Denpasar. Seminar perdana di era PJJ dan Learning From Home ini menjadi langkah nyata yang sangat baik dan menjadi motivasi serta penyemangat bagi rekan-rekan guru lain untuk segera melaksanakan kegiatan PTK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan bahan usulan kenaikan pangkat guru,” kata Kadisdikpora Denpasar. 
 
Wawa Arjaya dalam paparannya menjelaskan, proses penelitian tindakan kelas dititik-beratkan pada prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran melalui desain pembelajaran “Merdeka Belajar”. Melalui strategi ini, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam meraih prestasi belajar dan meningkatkan partisipasi belajarnya. 
Wawa Arjaya melakukan penelitian selama 3 bulan, mulai Agustus sampai November 2020. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Denpasar dengan jumlah siswa 43 orang, yang terdiri dari 22 laki-laki dan 21 perempuan.
 
Kandidat doktor pada Pendidikan Doktor Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana ini memaparkan, “Merdeka Belajar” menjadi salah satu program inisiatif Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, yang ingin menciptakan suasana belajar yang bahagia. Suasana belajar yang happy. Tujuan merdeka belajar adalah agar para guru, peserta didik, serta orang tua bisa mendapat suasana yang bahagia. “Merdeka belajar itu bahwa proses pendidikan harus menciptakan suasana-suasana yang membahagiakan. Bahagia buat siapa? Bahagia buat guru, bahagia buat peserta didik, bahagia buat orang tua, dan bahagia untuk semua orang,” kata istri mantan Ketua Komisi I DPRD Bali, Made Arjaya, ini.
 
Dijelaskan juga, program Merdeka Belajar ini dilahirkan dari banyaknya keluhan di sistem pendidikan. Salah satunya keluhan soal banyaknya peserta didik yang dipatok oleh nilai-nilai tertentu. “Merdeka belajar adalah kemerdekaan berpikir, terutama esensi kemerdekaan berpikir ini harus ada di guru dahulu. Tanpa terjadi di guru, tidak mungkin bisa terjadi di peserta didik,” jelas Wawa Arjaya.
 
Dikatakan, saat kita bicara bahwa kita percaya kemerdekaan guru dan kemerdekaan belajar, maka akan bersinggungan dengan banyak hal. Salah satunya kemerdekaan dalam proses belajar. Proses belajar butuh kemerdekaan, sudah tentu. Sebab, kemerdekaan harus melekat pada subyek yang melakukan proses belajar: anak ataupun orang dewasa. Termasuk melibatkan dan dukungan banyak pihak.
Dalam penelitiannya, Wawa Arjaya melakukan pengumpulan data dengan tiga teknik, yakni 1) Angket melalui Google Form, yaitu untuk memperoleh data secara cepat dari responden dalam waktu singkat. 2) Observasi, yaitu untuk cross checkdata yang dikumpulkan dari angket, tentang sikap dan perilaku guru selama kegiatan PJJ sehingga diharapkan mendapatkan data yang akurat. 3) Wawancara, yaitu melengkapi data yang diperoleh melalui angket dan observasi.
 
Untuk memperoleh data yang valid, Wawa Arjaya melalukan validasi data yang diperoleh dari angket, observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan secara kuantitatif (yaitu adalah analisis data yang dinyatakan dengan angka) dan kualitatif (yakni analisis data yang dinyatakan dengan kualitatif atau keterangan yang dilakukan pada data hasil angket, observasi, dan wawancara).
Analisis tersebut digunakan terhadap data hasil penelitian tahap pra siklus, siklus pertama, dan siklus ke dua. Teknik analisis dilakukan dengan membandingkan seberapa besar selisih nilai yang diperoleh siswa dalam mengikuti ulangan harian dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran pada setiap tahap.
 
Menurut istri mantan Calon Walikota Denpasar  2016-2021 ini, penelitian tindakan kelas tersebut dilaksanakan dalam dua siklus, yang diawali pra siklus. Setiap siklus terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (actuating), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
Tahapan Pra Siklus dilaksanakan dengan menginformasikan kepada kelas VIII ESMP Negeri 1 Denpasar pada saat proses pembelajaran akan dimulai bahwa kelasnya dijadikan penelitian. Berikutnya mengadakan ulangan harian atau pre test. Dilanjutkan dengan menganalisis hasil ulangan, dan mengamati aktivitas siswa, baik sikap dan perilakunya selama mengikuti proses pembelajaran maupun ulangan.
 
 
Sementara Siklus Pertama dilaksanakan berdasarkan hasil kegiatan tahap pra siklus. Tahap siklus pertama diterapkan tindakan penelitian dengan menggunakan desain pembelajaran Merdeka Belajar. Tindakan kelas dilakukan dalam Desain Pembelajaran Merdeka Belajar adalah membentuk kelompok belajar berdasarkan heterogenitas jenis kelamin dan kemampuan, memberi penjelasan kepada kelompok tentang materi yang harus didiskusikan, dan yang dilakukan dalam kelompok, menugaskan kelompok untuk membuat kesimpulan materi yang didiskusikan dalam kelompok, membimbing kelompok dalam mengerjakan tugas diskusi, rangkuman yang dibuat harus dihubungkan dengan kondisi riil di masyarakat setempat, masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok, kelompok lain diberi kesempatan untuk memberi tanggapan hasil kelompok lain, meminta kelompok mengumpulkan hasil kerja kelompok, dan membuat kesimpulan bersama dalam kelas.
 
 
Berikutnya, dilakukan penelitian tindakan kelas pada siklus ke dua yang dilaksanakan berdasarkan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus pertama. Pelaksanaan tindakan siklus ke dua dilaksanakan dengan tujuan memperbaiki kelemahan-kelemahan tindakan siklus pertama. Pada siklus ke dua, dilakukan tindakan yang berupa perbaikan dari tindakan siklus pertama, dengan menggunakan pendekatan yang sama seperti siklus pertama yakni pendekatan desain pembelajaran Merdeka Belajar, yang lebih bervariasi.
 
 
Dari penelitian tersebut, kata Wawa Arjaya, hasil pembelajaran kondisi awal IPS dengan kompetensi dasar mendeskripsikan karakteristik umum negara anggota ASEAN dan menjelaskan batas-batas negara- negara anggota ASEAN melalui pendekatan desain pembelajaran Merdeka Belajar diperoleh data di mana pada masa prasiklus mencapai rata-rata 68,84 dan hanya 39,53 persen siswa mencapai nilai 81 atau lebih dari 81. Padahal idealnya minimal harus mencapai 100 persen siswa mendapat 81 atau di atas 81.
Kedua, hasil belajar pada siklus pertama terdapat kenaikan prestasi belajar berupa rata-rata kelas menjadi 78,14 dan sebanyak 79,07 persen siswa memperoleh nilai tuntas. Nilai terendah adalah 50 dan nilai tertinggi adalah 100.
Ketiga, hasil belajar pada siklus kedua terdapat kenaikan prestasi belajar berupa rata-rata kelas menjadi 87,44 dan sebanyak 100 persen siswa memperoleh nilai tuntas. Nilai terendah adalah 81 dan nilai tertinggi adalah 100. 
“Karena dalam penelitian ini terjadi peningkatan prestasi belajar dan partisipasi siswa, maka peneliti berkesimpulan bahwa desain pembelajaran Merdeka Belajar sangat cocok digunakan dalam pembelajaran IPS,” ujar Wawa Arjaya.
 
 
Berangkat dari hasil penelitian tersebut, Wawa Arjaya memberikan beberapa saran. Pertama, guru hendaknya selalu mencari dan menyesuaikan model pembelajaran dengan materi yang disampaikan. Guru sebagai pendidik hendaklah juga memahami karakteristik dan kemampuan siswa, karena masing-masing siswa pada dasarnya mempunyai karakter dan kemampuan yang berbeda-beda. 
Kedua, karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam pembelajaran IPS.
wartawan
I Wayan Sudarsana
Category

Peresmian Ketahanan Pangan Nusakambangan, Wabup: Pohon Kelapa Sangat Berguna Bagi Masyarakat Badung

balitribune.co.id | Mangupura - Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta menghadiri Peresmian Ketahanan Pangan Nusakambangan dan Penanaman Pohon Kelapa Serentak di seluruh Indonesia, Selasa (9/9) di Aula Kantor Perbekel Sobangan, Mengwi.

Acara ini juga serentak dilaksanakan secara virtual di Seluruh Indonesia dan dipimpin langsung oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) RI, Agus Andrianto.

Baca Selengkapnya icon click

Badung Groundbreaking Pembangunan Jaringan Distribusi Pipa Bawah Laut

balitribune.co.id | Mangupura - Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa melaksanakan peletakan batu pertama (Groundbreaking) pembangunan Jaringan Distribusi Pipa Bawah Laut dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Estuary menuju Nusa Dua, Kamis (11/9), bertempat di IPA Estuary, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung, Jalan By pass Ngurah Rai, Suwung.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

ASN Hingga TNI Polri Berjibaku Bersihkan Sisa Bencana Banjir di Denpasar

balitribune.co.id | Denpasar - Seluruh elemen masyarakat terus bergerak dalam mendukung optimalisasi penaganan pasca musibah banjir di Kota Denpasar. Kali ini, Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Kota Denpasar hingga TNI dan Polri kompak berjibaku dalam mendukung pembersihan sisa-sisa musibah banjir di wilayah Kota Denpasar pada Kamis (11/9). 

Baca Selengkapnya icon click

Kawan Nusantara “IDENTITAS” Bali Rumah Inspirasi Seni dan Perhiasan

balitribune.co.id | Denpasar - TULOLA menggelar perayaan Kawan Nusantara IDENTITAS di Andaz Bali, Kamis (11/9). Acara yang dirancang untuk merayakan akar budaya Nusantara melalui seni, perhiasan, dan kolaborasi lintas bidang ini turut menghadirkan sosok pengrajin perak asal Desa Taro, Gianyar, Made Arsanata atau kerap disapa Ketut Daging.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

BRI Denpasar Salurkan Bantuan bagi Masyarakat Terdampak Banjir di Kota Denpasar dan Karangasem

balitribune.co.id | Denpasar - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat yang terdampak bencana. Melalui program BRI Peduli, BRI Region 17/ Denpasar melalui Branch Office Denpasar Gajah Mada, Kuta, Amlapura, dan Negara menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga Kota Denpasar, Karangasem, dan Negara yang terdampak bencana banjir akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya icon click

Zurich dan PJI Luncurkan Zurich Entrepreneurship Program Siapkan 16.900 Siswa Jadi Wirausaha Muda Tangguh

balitribune.co.id | Jakarta - Zurich Indonesia, Z Zurich Foundation, dan Prestasi Junior Indonesia meluncurkan fase kedua Zurich Entrepreneurship Program (ZEP) dengan skala yang lebih besar serta pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.