Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Seorang Kakek Kesal “Dicuekin” Petugas RSU Sanjiwani

Bali Tribune/ Pasien setelah di RSU Swasta
balitribune.co.id | Gianyar - Di tengah peningkatan fasilitas,  pelayanan petugas RSU Sanjiwani Gianyar, masih saja sekelas puskesmas. Kali ini, seorang kakek yang tergesa-gesa membawa cucunya ke IRD RSUD Sanjiwani dibuat kesal lantaran cucunya yang panas tingi hingga lemas, justru disuruh duduk di kursi plastik tanpa sandar.  Kecewa dengan jawaban petugas yang menyatakan ranjang pasien penuh, pasien pun akhirnya dibawa ke rumah sakit swasta terdekat.
 
Dari keterangan I Wayan Karmana, warga asal Banjar Kesian, Desa Lebih, dirinya  membawa cucunya yang menderita panas tinggi itu  ke IRD RSU Sanjiwani Gianyar, Minggu (7/7)  pukul 21.23 Wita. Saat itu dirinya sangat panik dan was-was, mengingat suhu badan cucunya mencapai 39,5 derajat dan sangat lemas.
 
Dengan kondisi seperti itu, sesampainya di dalam  IRD, pasein dipersilakan menunggu dan duduk di kursi plastik tanpa sandaran. Karmana pun meminta ranjang pasien untuk  membaringkan cucunya. Petugas justru dengan cuek menjawab jika ranjang pasien sudah terisi penuh.
 
Jawaban petugas inipun membuat kesal dirinya, lantaran masih ada ranjang dorong di depan ruangan IRD.  Tidak kuat melihat cucunya  tersiksa duduk di atas kursi plastik, pria yag berprofesi sebagai polisi tersebut pun membawa cucunya ke rumah sakit lain.
 
“Saya benar-benar kecewa dengan pelayanan (RSUD) Sanjiwani. Terlebih di IRD yang seharus memberi kesan pertama dalam perawatan bagus. Gedungnya saja megah, pelayanannya  tidak ada peningkatan,” kata Karmana dengan nada kesal.
 
Kekesalan warga ini yang juga dishare di medsos sehingga mengusik kalangan anggota DPRD Gianyar. Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Gianyar,  Wayan Gede Sudarta sangat menyesalkan kejadian yang telah berulang kali ini. Dia menilai pelayan kesehatan di RSUD Sanjiwani tak memiliki rasa kemanusiaan.
 
Meskipun dalam IRD tersebut benar tidak ada tempat tidur kosong, seharusnya petugas berinisiatif mencarikan tempat. Setidaknya pasti ada tempat tidur dorong yang siaga di depan IRD. “Memangnya kalau ada pasien parah dan harus berbaring, langsung ditolak, kan tidak mungkin,” katanya memberi contoh.
 
 Bagi Sudarta, pelayanan seperti inilah kerap diabaikan dan seharusnya menjadi perhatian pihak direksi dan jangan hanya peningkatan fasilitas saja.
 
Disebutkan,  seseorang anak yang tengah sakit panas tinggi, tentu pusing dan tidak akan kuat duduk dalam waktu lama. Terlebih lagi, duduk di atas kursi yang tidak memiliki sandaran. “SDM di RSUD Sanjiwani memang harus dievaluasi. Petugas yang memiliki mental seperti ini harus mendapatkan sanksi   tegas,” desak  Sudarta.
 
Lanjutnya, kurang profesionalnya pelayanan rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Gianyar ini tidak terjadi kali ini saja. Dari keluhan yang diterimanya, pelayanan petugas  RSUD Sanjiwani yang seperti ini justru sudah sering terjadi hingga membuat warga trauma ke rumah sakit pemerintah ini. Terlebih pasien yang berobatnya pakai jaminan kesehatan yang sering dipimpong dalam kondisi sakit.
 
“Keluhan di IRD, pasien panasnya tinggi, dibilang biasa-biasa saja di disuruh ke puskesmas. Percuma Pemerintah gelontor  anggaran besar  untuk membuat gedung megah dan fasilitas yang lengkap jika pelayanannya sekelas puskesmas,” pungkasnya.
wartawan
Redaksi
Category

SOM-20, Momentum Memperkuat  Konservasi Laut dan Ketahanan Kawasan Terhadap Perubahan Iklim

balitribune.co.id | Mangupura - Pertemuan Tingkat Pejabat Senior ke-20 atau 20th Senior Officials’ Meeting (SOM-20) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) yang berlangsung 10-11 Desember 2025 di Kabupaten Badung, Bali ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama regional dalam konservasi laut, pengelolaan perikanan berkelanjutan, dan peningkatan ketahanan kawasan terhadap perubahan iklim.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tanpa Kantongi PBG, Bangunan Investor di Hutan TNBB Disegel

balitribune.co.id | Negara - Bangunan di kawasan hutan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang mencuat belakangan ini ternyata belum mengantongi dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Persoalan tersebut terungkap saat sidak yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Jembrana bersama instansi terkait ke lokasi bangunan tersebut berdiri.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Banjir Bandang di Manggis, Jalur Denpasar-Karangasem Lumpuh 2 Jam

balitribune.co.id | Amlapura - Banjir banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Manggis, yakni Desa Antiga Kelod dan Desa Gegelang. Sejumlah rumah terendam banjir, lebih dari lima unit mobil milik warga juga terendam banjir, bahkan satu unit mobil yang terparkir di pinggir jalan di Desa Antiga Kelod juga nyaris hanyut, namun beruntung warga sigap dan langsung mengikat mobil tersebut dengan tali plastik.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.