Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Seribu Miniatur Patung GWK “Merchandise” IMF-World Bank

TUNJUKKAN – Maestro I Made Ada tunjukkan Merchandise miniatur Patung Garuda untuk Delegasi IMF-World Bank.

BALI TRIBUNE - Seribu miniatur patung garuda Wisnu buatan tangan seniman Gianyar, dibuat khusus sebagai merchandise untuk delegasi negara dalam pertemuan IMF-World Bank Annual Meeting 2018. Patung mini ini   diproduksi khusus di Kampung Garuda, Dusu Pakudui, Tegallalang, Gianyar  oleh maestro seniman patung I Made Ada dengan  hak ciptanya terdaftar secara interational di WIPO-PBB. Meski berupa karya buatan tangan, seribu minitur patung Garuda Wisnu yang dalam proses finishing di kediaman Maestri Seniman Patung Garuda, I Made Ada terlihat seragam, Senin (24/9). Melibatkan  sekitar 70  pemahat  dari desa setempat di bawah I Made Ada  terlihat memeriksa secara detail, sembari menyempurnakan patung pada bagian wajah. “Dalam pengerjaaannya, kami dibantu oleh puluhan murid selama tiga bulan terakhir. Untuk memastikan keseragaman ukuran, gaya serta kualitas sesuai disain,  bagian pembentukan awal dan finishing, wajib saya lakukan sendiri,” ungkapnya. Lanjutnya, pihaknya harus menjaga kualitas dan keseragaman patung mencapai 80 persen.  Karena itu, diyakini patung itu sulit ditiru, karena memiliki identitas. Karena itu pula, disebutkan jika  pihak panitia IMF-World Bank, hanya mempercayakan dirinya untuk menggarap miniatur Patung Garus Wisnu ini.  Selain, menjadi keahliannya,  I Made Ada juga mengakui jika patung produksinya  sudah terdaftar secara International, yakni di WIPO-PBB. “Miniatur patung GWK ini, akan menjadi Merchandise istimewa saat Host Country Reception IMF- WB Annual Meeting di Garuda Wisnu Kencana,   12 oktober mendatang,” terangnya. Meski pengerjaannya memang  cukup rumit dan sangat detail,  Made Ada mengaku bangga diberi kepercayaan untuk membuat patung ini. Terlebih diperuntukkan pejabat-pejabat penting kenegaraaan, karena diyakinii sangat efektif sebagai momentum untuk  promosi. Karena itu, di sela mengikuti pertemuan IMF- World Bank, dirinya berharap para delegasi negara ini berkesempatan mampir ke desanya.  Dimana hampir semua warganya berprofesi sebagai  pemahat patung Garuda hingga  dijuluki kampung garuda. “Kami juga akan memperkenalkan patung garuda raksasa dari kayu dengan sestem knock down yang menjadi ciri khas kami disini. Ada juga Class patung yang kerap diikuti oleh wisatawan dari berbabai negara,” tandasnya.  

wartawan
Redaksi
Category

Amed Jukung Race, Perhelatan Perahu Layar Tradisional yang Memikat

balitribune.co.id | Amlapura - Selain terkenal dengan keindahan alam bawah laut dan pantainya yang berada di bawah lembah, nelayan di Pantai Amed, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, juga memiliki event tahunan yakni Amed Jukung Race. Lomba perahu layar tradisional yang digelar setiap hari kemerdekaan RI ini menjadi event yang paling dinanti wisatawan asing.

Baca Selengkapnya icon click

Pura Puseh Desa Adat Dadia di Babahan Kemalingan, Ribuan Uang Kepeng Raib

balitribune.co.id | Tabanan – Pura Puseh Desa Adat Dadia di Banjar Dadia, Desa Babahan, Kecamatan Penebel kemalingan. Ribuan pis bolong atau uang kepeng yang ada di pura itu raib.

Peristiwa ini diketahui pada Rabu (20/8) siang. Saat itu, prajuru desa adat dan Pura Puseh sedang melakukan persiapan upacara Sri Rambut Sedana.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Prospek Ekonomi Menjanjikan, Peternakan Sapi dan Kambing Terus Dikembangkan

balitribune.co.id | Negara - Sebagai daerah agraris, sektor peternakan juga menjadi sektor ekonomi potensial di Kabupaten Jembrana. Ternak yang prospektif untuk dibudidayakan adalah sapi kambing. Berbagai upaya kini terus dilakukan untuk mendorong produktifitas peternak sapi dan kambing sekaligus menggenjot perluasan pertanian organik.

Baca Selengkapnya icon click

Kekurangan Data Pendukung dari Eksekutif, Pembahasan 8 Ranperda di DPRD Bangli Tertunda

balitribune.co.id | Bangli -  Hingga pertengahan Agustus ini sejumlah rancangan peraturan daerah (ranperda) yang masuk dalam program pembentukan perda (propemperda) belum juga dibahas DPRD Bangli. Hal tersebut karena adanya kekurangan  data pendukung dari eksekuitif selaku pengusul. Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Bangli. I Ketut Suastika pada Rabu (20/8). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.