balitribune.co.id | Amlapura - Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Karangasem, Nomor Urut 3, I Gusti Putu Parwata-I Wayan Pandu Prapanca Lagosa (Gus Par-Guru Pandu) Sabtu (19/10) melaksanakan kegiatan kampanye di wilayah Kecamatan Manggis, Karangasem. Di Desa Ulakan, kehadiran Cawabup I Wayan Pandu Prapanca Lagosa (Guru Pandu) disambut hangat oleh warga Dadia Kleneng.
Dalam kegiatan simakerama tersebut Guru Pandu didampingi oleh tokoh masyarakat Manggis, yang juga anggota DPRD Karangasem dari Fraksi Golkar, I Nyoman Sumadi, serta anggota Badan Pemenangan GP, banyak memaparkan visi misi dan program kerja GP dalam lima tahun kedepan jika nantinya GP (Gus Par-Guru Pandu) terpilih memimpin Karangasem pada Pilkada 27 November 2024 mendatang. Akses air bersih dan perbaikan infrastruktur yang dibutuhkan warga, termasuk akses Bantuan Sosial (Bansos) yang diusulkan oleh masyarakat melalui wakil rakyat di DPRD Karangasem saat turun melakukan reses ke tengah masyarakat.
“Kita pastikan nantinya apa yang menjadi usulan masyarakat dalam Pokir (Pokok Pikiran) Dewan bisa terealisasi. Kita akan kembalikan lagi program tersebut karena itu hak masyarakat,” tegas Guru Pandu sembari menyebutkan pihaknya banyak menerima keluhan dari para anggota dewan terkait Pokir dewan yang tidak diakomodir eksekutif menyusul tidak harmonisnya hubungan anggota DPRD Karangasem dengan Pemkab Karangasem selaku Eksekutif.
Satu jalur dan komando dengan pemerintah pusat, lanjut Guru Pandu menegaskan pihaknya akan melobi ke pusat untuk anggaran pembangunan infrastruktur dan anggaran pengembangan pariwisata di Karangasem yang nantinya akan mengangkat konsep Nyegara Gunung. Dimana pengembangan desa wisata akan dilaksanakan sesuai dengan program kerja GP.
Terkait masalah air bersih dimana kenaikkan tarif air PDAM yang saat ini sangat memberatkan masyarakat, Guru Pandu menegaskan masalah ini akan menjadi prioritas GP jika terpilih menjadi Bupati-Wakil Bupati Karangasem periode 2025-2030 dimana sesuai dengan janji kampanye, GP akan segera menurunkan tarif PDAM termasuk menjalankan program bantuan sambungan air bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Ini menjadi prioritas kami! Karena kenaikkan tarif air PDAM saat ini sangat memberatkan masyarakat dan sangat dikeluhkan oleh masyarakat. Sementara untuk masalah air bersih yang dihadapi masyarakat di Kecamatan Kubu, kami targetkan akan tuntas dalam dua tahun,” cetusnya. Sementara itu dalam simakrama tersebut berbagai aspirasi disampaikan oleh warga dadia, utamanya masalah perbaikan akses jalan serta bantuan hibah bansos untuk perbaikan dan pembangunan pura.