balitribune.co.id | Gianyar - Akhir tahun yang juga akhir semesteran kerap dijadikan momentum study tour oleh sejumlah sekolah. Sebuah fenomena aneh pun terjadi terhadap salah satu rombongan sekolah dari pulau jawa di salah satu pusat oleh-oleh ternama di Gianyar. Secara tiba-tiba sejumlah siswa mengalami kesurupan. Konon, mereka dirasuki roh yang berasal dari objek wisata yang sempat dikunjungi.
Dari keterangan yang dihimpun Bali Tribune, Selasa (13/12), fenoman siswa kesurupan terjadi Senin sore (12/12) di pusat oleh-oleh khas Bali di Blahbatuh, Gianyar. Menurut warga yang berada di lokasi, dari pengakuan para siswa yang kesurupan langsung dikatakan mereka dicari oleh “due” dari pura Tanah Lot dan Pengelipuran. Karena telah berlaku kurang patut.
Dimana beberapa dari mereka mengambil barang berupa kerang dan dibuang di daerah Batubulan. Serta menginjak-nginjak sesajen dan meludahi dengan sengaja. Selain itu berkata tidak senonoh di daerah Pengelipuran. "Kerang itulah diminta untuk dikembalikan," ujar sumber. Para siswa pun telah mendapat penanganan dari jro mangku setempat.
Dari keterangan pihak sekolah, Reni Nurryati, memastikan siswa yang kesurupan merupakan anak didiknya. Namun menurutnya anak didiknya terkena imbas dari anak sekolah lain yang terlebih dahulu mengalami kesurupan
Ia beralasan karena pihaknya belum sempat mengunjungi objek wisata Tanah Lot dan Pengelipuran. "Jadi yang kesurupan berada dalam video memang anak kami. Tapi perlu diketahui kami belum sempat berkunjung ke Tanah Lot dan Penglipuran," ujarnya saat terhubung melalui sambungan telpon.Awalnya pihaknya dari sebuah SMP di Jogja baru sampai di Bali, Minggu (11/12).
Saat berkunjung ke pusat oleh-oleh, ada dua orang siswa dari sekolah lain terlebih dahulu mengalami kesurupan. Lantaran bersenggolan dengan pihaknya, akhirnya siswa dari Jogja terkena imbasnya. "Karena bersenggolan, kami jadi kena imbasnya. Dan mereka telah mendahului kami pulang. Karena kondisi seperti ini kita jadi akan mengalihkan objek wisata yang akan kami kujungi," ujarnya Reni. Sementara kondisi para siswanya saat ini sudah dalam keadaan baik. "Sudah mendapat penanganan dari jro mangku setempat, mereka saat ini juga sudah tidur," jelasnya.