BALI TRIBUNE - DPP Partai Golkar telah memutuskan, mengusung Ketut Sudikerta, sebagai calon wakil gubernur (cawagub) mendampingi Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra sebagai calon gubernur pada Pilgub Bali 2018. Hanya saja, keputusan DPP Partai Golkar ini ternyata belum diamini oleh Sudikerta.
Sejauh ini, Sudikerta belum menerima Surat Keputusan DPP Partai Golkar terkait penugasannya sebagai cawagub. Karena itu, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali itu belum mau menyerah, dan masih memperjuangkan rekomendasi awal DPP Partai Golkar yang menugaskan dirinya sebagai Cagub. Hal tersebut disampaikan Sudikerta kepada wartawan pada Kamis (4/1). Ia tak menampik, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartanto, maupun Sekjen, Idrus Marham, telah menyampaikan soal ini kepadanya.
“Beberapa hari lalu, saat saya melepas penat di pantai, saya dicari Pak Sekjen. Dia mengatakan, saya ditugaskan sebagai calon wakil gubernur. Ketika itu saya tidak menjawab. Begitu juga Pak Ketua Umum, mengatakan hal yang sama, juga saya tidak memberikan jawaban,” ujarnya. Menurut Sudikerta, tentu DPP Partai Golkar memiliki penilaian terhadap dirinya sehingga membuat keputusan baru yakni sebagai pendamping Rai Mantra. Belum lagi mencermati dinamika politik yang ada di Bali. “Sebagai kader, saya loyal untuk membesarkan partai. Saya pasti patuh dan taat dengan partai,” tegasnya.
Ia mengatakan, selama ini tidak pernah menolak penugasan partai. “Tetapi dalam konteks ini, saya minta waktu untuk memberikan jawaban. Karena saya tidak sendiri, saya punya keluarga. Juga ada tim saya yang selama ini sudah bergerak,” tegas Sudikerta. Ia pun meminta semua pihak bersabar, karena hingga saat ini dirinya masih memegang SK sebagai calon gubernur. Dirinya juga belum menerima SK pencabutan atas SK DPP Partai Golkar terdahulu. Begitu pula dengan SK baru terkait penugasannya sebagai cawagub, juga belum diterimanya.
Yang tidak kalah penting, komitmen dalam Munaslub Partai Golkar adalah tidak mencabut rekomendasi yang sudah ada. “Karena itu, saat ini saya tetap berjuang sesuai rekomendasi awal, yakni sebagai calon gubernur. Apa hasilnya nanti, saya tidak tahu. Saya serahkan kepada Yang di Atas, kepada Allah SWT, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yesus. Jadi mohon bersabar,” tuturnya. Ditanya apa sikapnya jika DPP Golkar tetap menugaskannya sebagai cawagub, Sudikerta mengatakan, “Sebagai kader partai, tentu saya berpikir untuk menjalankan amanah partai”.
“Pada hakikatnya, saya tidak memikirkan kekuasaan. Saya juga memikirkan partai ke depan, karena partai itu penting. Tanpa partai, Pak Gubernur dengan saya belum tentu jadi seperti sekarang,” tambahnya. Disinggung apakah dirinya akan ke Jakarta menghadiri undangan DPP Partai Golkar terkait penyerahan rekomendasi kepada pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dari seluruh Indonesia, Sudikerta mengaku akan hadir. “Saya pasti hadir. Saya diundang sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, bukan sebagai calon,” pungkas Sudikerta.
Teken Rekomendasi
Ketua Koalisi Rakyat Bali (KRB), AA Bagus Adhi Mahendra Putra, menegaskan, rekomendasi Partai Golkar untuk pasangan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta (Paket Mantra-Kerta) sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Bali, sudah final. “Rekomendasi untuk Mantra-Kerta sudah final. Sudah tidak ada perubahan lagi,” ujar Gus Adhi, sapaan akrab Bagus Mahendra Putra, saat dikonfirmasi via selulernya, Kamis (4/1). Menurut dia, rekomendasi tersebut sudah diteken Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartanto, dan Sekjen, Idrus Marham.
“Rekomendasi sudah ada di saya,” tambah Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali, NTB dan NTT DPP Partai Golkar ini. Rekomendasi tersebut, kata dia, akan diserahkan langsung kepada Mantra-Kerta di Kantor DPP Partai Golkar di Jakarta, Jumat (5/1), bersamaan dengan penyerahan rekomendasi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah lainnya dari seluruh Indonesia. “ Sudah kami konfirmasi, baik Pak Rai Mantra maupun Pak Sudikerta akan hadir langsung untuk menerima rekomendasi ini,” ujar Gus Adhi, yang juga anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI.
Sementara itu, DPP Partai NasDem juga memastikan merekomendasikan Mantra-Kerta, sebagai calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung pada Pilgub Bali 2018. Bahkan Partai NasDem sudah menyerahkan rekomendasi kepada Rai Mantra. Penyerahan rekomendasi bernomor 038-Kpts/ DPP-NasDem/ XII/ 2017 tertanggal 29 Desember 2017 itu dilakukan langsung Sekjen DPP Partai NasDem, Johnny G. Plate, di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Kamis (4/1), disaksikan langsung Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa dan jajaran.
“Kami lega, kami siap menatap Pilgub Bali 2018,” kata Gunastawa, saat dikonfirmasi usai mendampingi Rai Mantra menerima rekomendasi tersebut. “Ini bagian dari sikap DPP yang menjawab harapan masyarakat Bali,” imbuhnya. Terkait ketidakhadiran Sudikerta pada kesempatan tersebut, Gunastawa mengaku, Wagub Bali itu masih fokus untuk mengurus rekomendasi dari induk partainya yakni Golkar. “Kalau mengenai ketidakhadiran Pak Sudikerta, itu karena beliau masih fokus mengurus rekomendasi di induk partainya,” tandas Gunastawa.