balitribune.co.id | Denpasar - Hasil pemilihan umum untuk DPRD Denpasar sudah diplenokan KPU Denpasar di Hotel Prime Plaza Sanur Denpasar, Senin (6/5) malam. Dari hasil tersebut, sejumlah partai yang berhasil lolos ke legislatif terjadi perubahan.
Beberapa partai politik yang sebelumnya mampu duduk di lembaga ini, kini sudah harus rela angkat kaki dari lembaga perwakilan rakyat Denpasar ini. Namun, perubahan ini tidak berdampak siginifikan terhadap jumlah fraksi yang akan dibentuk nanti.
Diperkirakan jumlah fraksi yang ada di DPRD Denpasar masih tetap lima. Bahkan, bila partai-partai yang kadernya hanya 2 atau 3 yang lolos ke dewan, maka mereka harus berkoalisi dengan partai lain untuk membentuk fraksi.
“Bila tatibnya tidak berubah, maka fraksi tidak akan banyak berubah,” ujar Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede ditemui di sela-sela pleno rekapitulasi perolehan suara tingkat Kota Denpasar, Senin (6/5) kemarin.
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Komisi I DPRD Denpasar I Ketut Suteja Kumara. Politisi PDI-P ini menyatakan jumlah fraksi di Denpasar tidak akan banyak berubah. “Bisa empat dan maksimal hanya lima fraksi,” katanya.
Dikatakan, sesuai dengan aturan yang ada, jumlah anggota partai politik yang bisa membentuk fraksi, yakni minimal sama dengan jumlah komisi yang ada. Misalnya di Denpasar ada empat komisi, maka jumlah anggota minimal untuk bisa membentuk fraksi, yakni empat anggota
dewan. “Kalau kurang, yak harus gabung,” katanya.
Saat ini, fraksi di DPRD Denpasar ada lima. Kelima fraksi itu, yakni PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, Demokrat, dan Gerindra. Fraksi yangterdiri dari beberapa partai (gabungan), yakni Gerinda dan PDI-P. Gerinda bergabung bersama PKS dengan nama fraksi tetap Gerindra.
Sedangkan PDI-P mendapat tambahan satu anggota dari NasDem.
Saat ini, jumlah fraksi diperkirakan bisa lima, karena tiga partai harus bergabung untuk bisa membentuk satu fraksi. Misalnya, Hanura dan PSI yang masing-masing dua anggotanya saja yang lolos, tidak bisa membentuk fraksi tersendiri. Kalau keduanya bergabung, baru bisa membentuk fraksi. Demikian pula dengan NasDem yang baru bisa meloloskan tiga kadernya, juga harus rela bergabung dengan partai lain agar bisa membentuk fraksi.
“Kita masih menunggu instruksi pusat untuk bergabung ke mana nantinya,” ujar kader NasDem Denut, AAN Gede Widiada yang kembali akan duduk di kursi dewan.
Ditanya terkait kemungkinan Nasdem akan kembali bergabung ke gerbong PDIP untuk membentuk fraksi, Widiada tidak menampik kemungkinan tersebut dan mengakui kemungkinan tersebut tetap ada. “Bicara kemungkinan itu tetap ada. Apalagi kita sudah lima tahun bersama. Tetapi sekali lagi untuk pembicaraan pembentukan fraksi, kita masih menunggu instruksi pusat untuk bergabung ke mana nantinya,” ujarnya.