Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Taktik Saling Intip

Bali Tribune

BALI TRIBUNE - Memasuki hari ketiga masa pendaftaran pasangan calon Capres-Cawapres, kedua kubu: koalisi parpol pendukung pemerintah dan koalisi parpol oposisi, masih saling intip. Hal seperti ini memang menjadi bagian dari strategi politik untuk meraih sukses. Pada berbagai event lomba, tampil pertama adalah dambaan. Sebab, pada tampilan pertama, perhatian juri dan penonton masih segar dan belum ada pembanding. Mengikuti pertunjukan  yang pertama dalam masa penantian, memberi kenikmatan berbeda. Namun, di panggung politik, rumus itu tidak berlaku. Hal itu berkenaan dengan strategi serta format dan konfigurasi kekuatan Paslon yang hendak ditentukan.   Jika koalisi parpol pemerintah menggandenga Jokowi dengan tokoh nasionalis, maka sudah tentu parpol koalisi menghadapi dengan paket Nasionalis-Tokoh Agama. Sebaliknya jika Jokowi digandengkan dengan tokoh agama, maka tentu kubu oposisi akan merunut akar dukungan dengan pendekatan geopolitik, basis Ormas keagamaan, profesi dan karakter kepemimpinan. Informasi itu sebagai preferensi dalam menentukan Cawapres. Kubu parpol pendukung pemerintah pun membaca irisan-irisan yang sama pada rival saat figur Cawapres diketahui. Inilah politik, yang medannya gak bisa dianalisis secara linier karena penuh dengan paradok-paradok yang sulit diduga. Informasi terbaru, koalisi parpol oposisi sudah mematikan tanggal 8, bulan delapan tahun 2018 pada pukul 08 untuk mengumumkan Paslon Capres-Cawapres. Tentu saja, ini menjadi menarik karena Petahana yang harusnya menunjukan kekuatan lebih dahulu, memilih waktu-waktu terakhir. Ini sesuai dengan bocorab salah seorang Sekjen parpol koalisi pendukung Jokowi. Meski sampai berita ini diturunkan, misteri Cawapres pendamping Jokowi maupun Prabowo belum diumumkan, namun dugaan publik sudah tersekat dalam batasan yang sudah terbuka di publik. Misalnya, figur paling berpeluang mendampingi Jokowi adalah: Prof Mahfud MD, Muhaimin Iskandar dan Tuan Guru Bajang. Sedangkan figur Cawapres paling berpeluang mendampingi Prabowo adalah: Salim Aljufri, Agus Harimurti Yudhoyono dan Ahmad Heriawan. Ustad Somad tidak masuk dalam nominasi ini karena yang bersangkutan menolak posisi itu. Di empat hari tersisa sebelum masa pendaftaran Paslon berakhir tgl 10 Agustus 2018 pukul 00.00 WIB, perhatian publik terserap dalam 'permainan' ini. Kita tunggu saja bagaimana kedua kubu mengakhiri masa misteri ini dengan menyodorkan paket terbaik. 

wartawan
Mohammad S. Gawi
Category

Sprint Bupati Turun, Bingin Segera dieksekusi, Step Up Hotel Mulai Potong Kelebihan Bangunan

balitribune.co.id | Mangupura - Badung, Bali Tribune. Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten Badung segera mengeksekusi pembongkaran 48 bangunan ilegal di kawasan Pantai Bingin, Kecamatan Kuta Selatan. Langkah ini tinggal menunggu surat perintah (sprint) dari Bupati Badung.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Keren! Inovasi Pembayaran Parkir, Perumda BPS Denpasar Luncurkan SipParQi

balitribune.co.id | Denpasar - Perumda Bhukti Praja Sewakadarma (BPS) Kota Denpasar memberikan kemudahan layanan dalam transaksi pembayaran parkir. Dimana, pengguna jasa parkir bisa membayar cashless dengan Sistem Pembayaran Parkir QRIS Terpadu (SipParQi).

SipParQi ini dilaunching dipusat perbelanjaan, Denpasar, Jumat (4/7). Dengan SipParQi ini pengguna parkir tidak akan lagi diribetkan dengan membawa uang receh saat membayar parkir.

Baca Selengkapnya icon click

DPRD Badung Gelar Rapat Paripurna Membahas Pertanggungjawaban APBD Badung Tahun 2024

balitribune.co.id | Mangupura - DPRD Badung menggelar Rapat Paripurna dengan agenda Penyampaian Bupati Badung terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban APBD Kabupaten Badung Tahun 2024 di Ruang Sidang Utama Gosana, Gedung DPRD Badung, Kamis (3/7). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Yoga dalam Pendidikan, Investasi Peradaban di Bali

balitribune.co.id | Semarapura - Di tengah geliat Bali sebagai pusat spiritual dan wellness tourism dunia, saatnya kita mengambil langkah progresif dengan menjadikan Yoga sebagai bagian dari kurikulum pendidikan formal, dari tingkat Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, hingga Sekolah Menengah Pertama dan Atas.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.