Tatap Muka dengan Relawan di Cemagi, Suyadinata: Butuh Bantuan Tak Perlu Fasilitator | Bali Tribune
Bali Tribune, Rabu 04 Desember 2024
Diposting : 11 October 2024 17:32
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune / TATAP MUKA - paslon Suyadinata melakukan tatap muka seraya menyampaikan program kerja di Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Badung

balitribune.co.id | MangupuraProgram Calon Bupati Badung I Wayan Suyasa dan Calon Bupati Badung I Putu Alit Yandinata (Suyadinata) yang mengusung slogan 'Sejahtera, Bahagia Merata' itu membuat relawan mengundang paket paslon Suyadinata itu. Bertempat di kediaman, Putu Suyanta, salah seorang tokoh di Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Wayan Suyasa dan Putu Alit Yandinata hadir untuk melakukan tatap muka seraya menyampaikan program kerja. Kehadiran paslon Suyadinata diiringi dengan sejumlah tokoh seperti Bendesa Adat Buduk, Ida Bagus Gede Putra Manubawa yang juga anggota DPRD Badung, beserta anggota Fraksi Golkar DPRD Badung seperti I Putu Sika Adi Putra dan I Nyoman Suparta. Hadir pula tokoh Camagi, I Nyoman Sutrisno. Pasangan nomor urut 1 yang wajib dipilih pada hari pencoblosan 27 November 2024 mendatang itu juga didampingi Ketua Tim Pemenangan Suyadinata, Agung Bagus Tri Candra Arka. 

Pada kesempatan itu, Suyasa dan Alit Yandinata menjelaskan program kerja secara berganti. Program kerja yang disampaikan itu pun wajib disampaikan kepada calon pemilih pada Pilkada serentak ini. 

Program tersebut di antaranya: program pemerataan dengan memberikan dana kepada tiap banjar adat Rp1 miliar pertahun serta Rp2 miliar per desa adat per tahun. Program ini, kata Alit Yandinata membingkai seluruh kegiatan Yadnya yang ada di banjar adat dan desa adat. Misalnya, dana yang diperuntukkan bagi desa adat itu, dapat dipergunakan sebagai perbaikan pura, pembelian wastra dan lain sebagainya. 

"Dana itu juga dapat diberikan kepada pemangku, serati banten, sampai kepada mensejahterakan pecalang di masing-masing desa adat. Jadi tidak perlu lagi ada fasilitator," tegas Alit Yandinata. 

Tidak jauh berbeda dengan dana untuk banjar adat. Dana itu dapat gunakan untuk kegiatan yadnya ditingkat banjar dan memberikan bantuan dana kepada krama adat banjar tersebut, baik untuk suka maupun duka. Mulai dari ngotonin, metatah, sampai yadnya lainnya dapat menggunakan dana ini. 

"Jadi program ini ada dalam satu bingkai, tanpa harus kembali mengajukan proposal dan proposal. Karena dana sudah ada di masing-masing banjar adat dan desa adat," tegas Alit Yandinata yang terpilih 4 kali sebagai Anggota DPRD Badung itu. 

Politisi asal Abiansemal itu pun menjelaskan, program tersebut seperti halnya sebuah hajatan di banjar atau masyarakat. Ngejot dilakukan dalam lingkungan banjar tersebut, setelah di banjar mendapat bagian merata baru kemudian ngejot ke banjar lainnya dan ke desa lainnya. 

"Begitu pula dengan program ini, dibagikan secara merata dulu ke seluruh masyarakat Badung, setelah sudah merata masyarakat di Badung mendapat bagian, baru kemudian di bawah keluar," jelasnya lagi. 

Suyadinata tidak hanya menyiapkan program itu. Program lainnya juga telah disusun dengan kajian dan pertimbangan yang matang. Seperti program mengatasi kemacetan, dan penanggulangan krisis air bersih yang akhir-akhir banyak dikeluhkan. Termasuk juga telah menyiapkan program unggulan lainnya yang siap direalisasikan jika masyarakat Badung memberikan pilihan kepada Suyadinata pada 27 November 2024 dengan mencoblos nomor nurut 1 (satu).

Karena itu, diakhir penyampaian program dan visi misi, Wayan Suyasa sebagai calon Bupati Badung menitip diri kepada masyarakat Badung untuk dipilih dan menyebarluaskan program kerja Suyadinata kepada krama Badung lainnya. 

Suyasa juga menyampaikan, dalam kepemimpinannya pihaknya akan membuka komunikasi seluas-luasnya agar masyarakat bisa memberikan kritik maupun saran untuk membangun Badung baik secara langsung maupun melalui media sosial.