Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Tergenang Banjir, Warga Jebol Jalan

JEBOL - Warga Banjar Munduk, Pengambengan saat berusaha menjebol jalan untuk mengalirkan genangan air yang merendam permukiman mereka selama dua hari.

BALI TRIBUNE - Sejak hujan deras mengguyur Rabu (28/11) lalu, genangan air masih merendam sejumlah kawasan permukiman warga selama dua hari. Seperti yang dialami warga Banjar Munduk, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara. Kawasan permukiman ini merupakan salah satu titik rawan banjir di wilayah pesisir selatan Jembrana. Karena air tidak kunjung surut, warga setempat Kamis (29/11) berusaha mengalirkan air yang menggenang dengan menjebol jalan. Pantauan Kamis kemarin, sejumlah warga Banjar Munduk berusaha mengalirkan air yang menggenangi perumahan mereka selama dua hari terakhir. Untuk mengalirkan genangan air  setinggi pinggang orang dewasa itu, warga menjebol badan jalan yang melintasi permukiman mereka. Warga harus membuat lubang di bawah jalan rabat beton sehingga air bisa mengalir menuju hamparan lahan di selatan permukiman warga yang kini menjadi lokasi proyek pembangunan kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) milik Kementerian Kalautan dan Perikanan (KKP). Salah seorang warga, Mas Santoso mengaku khawatir banjir akan semakin parah apabila genangan air tersebut tidak segera dialirkan. “Sudah dua hari air tidak mau surut, rumah warga tergenang, kalau dibiarkan saat hujan turun lagi, banjir bisa tambah besar. Terpaksa kami buat jalan air dengan membuat lobang di bawah jalan rabat beton,” ungkapnya. Warga hanya menggunakan peralatan seadanya seperti linggis, sekop dan besi berukuran panjang. Menurutnya usaha untuk mengalirkan genangan iari dipermukiman ini sudah dilakukan warga sejak Rabu malam, namun hingga tengah malam belum berhasil. Mereka melanjutkan gotong royong untuk membuat gorong-gorong darurat ini Kamis pagi. “Kami hanya ingin genangan air di perumahan bisa segera mengalir dan surut agar warga tidak menerita,” ujarnya. Gorong-gorong di bawah jalan tersebut baru berhasil diselesaikan sekitar pukul 11.30 Wita. Air yang menggenang di permukiman tersebut bisa mengalir sehingga perlahan air semakin surut. Menurut warga, dulunya lahan proyek kampus tersebut memang jalur pembuangan air saat hujan deras. Mereka berharap di areal kampus tersebut nantinya juga agar dilengkapi saluran pembuangan air yang tersambung ke permukiman warga.

wartawan
Putu Agus Mahendra
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Perhiasan Emas Berkualitas Tinggi di Bali, New Divine Gems and Jewellery Jawabannya

balitribune.co.id | Denpasar - Kabar gembira bagi masyarakat Bali yang ingin memiliki perhiasan emas dengan kualitas tinggi. Ini seiring dibukanya New Divine Gems and Jewellery yang menyediakan perhiasan emas dengan kualitas tinggi pada Jumat (11/7). Lokasinya pun sangat strategis karena berada di jantung Kota Denpasar Pertokoan Duta Wijaya, Jalan Raya Puputan No. 08 Renon, Denpasar Selatan.

Baca Selengkapnya icon click

Gugatan dari Pesisir Bingin: Harapan Baru untuk Dialog dan Kepastian Hukum

balitribune.co.id | Denpasar - Sengketa panjang soal status kepemilikan, izin usaha, dan penggusuran bangunan di kawasan Pantai Bingin, Badung, akhirnya memasuki babak hukum. Pada 22 Juni 2025, kuasa hukum masyarakat pesisir Bingin, Ussyana Dethan bersama rekannya Alexius Barung, SH, secara resmi mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Denpasar terhadap Pemerintah Kabupaten Badung dan Pemerintah Provinsi Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

DPRD Bali Gandeng Media Studi Tiru Pengelolaan Sampah di TPST Sandubaya

balitribune.co.id | Mataram - Di tengah darurat sampah yang melanda Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya tampil sebagai solusi nyata. Mengolah hingga 40 ton sampah setiap harinya, TPST ini tidak hanya mengandalkan inovasi lokal, tetapi juga menghindari kerumitan sistem dengan cara mandiri dan efisien.

Baca Selengkapnya icon click

Target Net Zero Emission, OJK Terbitkan Buku Perdagangan Karbon

balitribune.co.id | Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi meluncurkan buku “Mengenal dan Memahami Perdagangan Karbon bagi Sektor Jasa Keuangan” sebagai bagian dari upaya strategis memperkuat peran sektor jasa keuangan dalam mendukung agenda transisi menuju ekonomi hijau dan pembangunan rendah karbon.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.