
balitribune.co.id | Negara - Selain kondisi badan jalan yang membahayakan pengguna jalan karena rusak dengan lubang di berbagai titik, jalur nasional Denpasar-Gilimanuk memiliki sejumlah kerawanan. Salah satunya bahaya pohon tumbang. Kejadian pohon tumbang juga kerap terjadi di sepanjang ruas jalan lintas Jawa-Bali ini. Bahkan tidak sedikit yang berujung maut.
Pohon tumbang juga menjadi salah satu kerawanan di jalur nasional Denpasar-Gilimanuk. Bahkan tak jarang menimbukan korban jiwa. Seperti pada kejadian pohon tumbang yang menimpa seorang pengendara sepeda motor hingga meninggal dunia pada Rabu (5/2) lalu. Kejadian pohon tumbang tersebut terjadi tidak jauh dari Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk yakni di kawasan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB).
Seperti yang diberitakan sebelumnya, kejadian maut tersebut terjadi di ruas jalan nasional Denpasar-Gilimanuk KM 123-124 tepatnya di sebelah barat Petilasan Mbah Temon). Sebatang pohon kayu jenis Albesia tumbang ke jalan sekitar pukul 06.30 Wita. Saat itu kondisi lalu lintas tengah lengang. Namun saat bersamaan seorang pengendara sepeda motor Yamaha N-Max Hitam No. Pol. DK 5364 ZR melitas di lokasi.
Maut pun tidak terelakan. Batang kayu setinggi belasan meter dengan diameter hampir setengah meter menimpa pengedara motor I Putu Esa Ananta Veda (16) seorang pelajar asal Lingkungan. Samiana, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya yang tengah melaju dari arah barat ke timur. Remaja ini mengalami musibah tersebut pada saat perjalanan berangkat dari rumahnya di Gilimanuk menuju SMA Negara 1 Melaya.
Saksi, I Gusti Agung Kade Dwi Suta (51) sopir truk asal Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana telah memberi isyarat kepada pengendara yang melaju di belakangnya karena ada bahaya di hadapannya. Saat itu saksi melihat pohon kayu hutan tersebut sudah bergerak miring perlahan dan akan roboh. Namun saat itu pelajar yang dikenal berprestasi akademik dan non akademik ini melaju kencang menyalip kendaraan.
Pohon kayu tersebut tumbang dan menimpa siswa kelas XI 6 tersebut. Setelah kejadian tersebut, korban sempat dilarikan ke Puskesmas II Melaya di Gilimanuk dan sempat dilakukan perawatan oleh tim medis Puskesmas II Melaya. Namun sekira pkl. 07.40 Wita korban dinyatakan meninggal dunia oleh Dr. Kusuma Wardana akibat cidera kepala berat. Sedangkan bagian depan sepeda motornya hancur tertimpa pohon.
Musibah tersebut mengundang keperihatian. Termasuk juga dari pemerintah daerah. Teranyar sebagai bentuk kepedulian pemerintah, sudah dilakukan penyerahan santunan kepada keluarga korban pada Selasa (11/3). Bantuan yang diserahkan oleh Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna ini merupakan kategori Bantuan Tidak Terduga (BTT). Bantuan akan ditransfer langsung ke rekening orang tua korban.
Wabup Ipat menyampaikan duka yang terdalam atas musibah yang menimpa korban. "Saya turut prihatin dengan musibah yang terjadi. Walaupun nilainya tidak terlalu besar namun harapan kami bantuan yang diberikan ini dapat membatu pihak keluarga,” ungkapnya. Selain itu Wabup Ipat juga menyerahkan bantuan di tiga lokasi lain yang terdampak musibah akibat cuaca ekstrem. Total nilai bantuan yang disalurkan kali ini mencapai Rp. 14 juta lebih.