Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Tiga Jam, Gunung Agung Tiga Kali Erupsi, PVMBG Rekam Adanya Pergerakan Fluida Magma

Erupsi Gunung Agung yang terjadi Selasa (24/7) kemarin dipantau dari Pos Pantau Rendang.

BALI TRIBUNE - Gunung Agung kembali erupsi pada Selasa (24/7) siang. Bahkan, selang tiga jam tercatat sebanyak tiga kali erupsi dengan embusan kolom abu berwarna pekat bertekanan sedang dengan ketinggian rata-rata 1.500 meter dari bibir kawah Gunung Agung. Berdasarkan Magma Volcano  Eruption Notice (VEN) yang dikeluarkan PVMBG Kementeran ESDM, erupsi pertama terjadi pukul 12.52 Wita, dimana ketinggian kolom abu teramati mencapai 1.500 meter dari bibir kawah, kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal dan condong mengarah ke timur dan tenggara. Erupsi ini terekam Seismogram di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Kecamatan Rendang, dengan amplitudo maksimum 23 mm berdurasi 3 menit dan 26 detik. Erupsi kedua terjadi pukul 13.36 Wita, dengan ketinggian kolom abu mencapai 700 meter di atas permukaan kawah dengan arah yang sama yakni condong ke timur dan tenggara dengan amplitudo 22 mm berdurasi 2 menit dan 13 detik. Erupsi ketiga, terjadi pukul 14.36 Wita di mana erupsi ini mengembuskan kolom abu dengan ketinggian sama seperti erupsi kedua, yakni 700 meter di atas permukaan kawah. Erupsi ketiga ini juga terekam oleh Seismogram dengan amplitudo 24 mm berdurasi 3 menit dan 13 detik.  Terkait erupsi kemarin, Kabid Vulkanologi Mitigasi Bencana Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana, kepada wartawan menjelaskan berdasarkan data multi parameter yakni seismik, deformasi, geokimia dan satelit, mengindikasikan bahwa aktivitas Gunung Agung masih berfluktuasi, atau tidak stabil dan masih berpotensi terjadi erupsi. “Hari ini (Selasa kemarin,red)  terjadi 3 kali erupsi dengan skala rendah,” sebutnya.  Sebelumnya aktivitas embusan maupun erupsi sempat mengalami penurunan karena ada sedikit penurunan suplai magma. Adapun erupsi kemarin tersebut terjadi karena setelah sempat tenang, terekam adanya indikasi pergerakan fluida magma menuju ke permukaan. “Ini terindikasi dari terekamnya gempa vulkanik pada hari ini (kemarin,red)” tandasnya. Berdasarkan analisis data secara holistik atau menyeluruh, menurutnya belum teramati adanya indikasi peningkatan intrusi magma secara besar-besaran. “Dalam kondisi saat ini, ancaman bahaya utama dapat berupa lontaran batu atau lava pijar di dalam dan keluar kawah, lontaran kerikil, pasir maupun abu. Berdasarkan pemodelan data, probabilitas material erupsi berukuran besar atau berat masih jatuh di dalam radius 4 km,” bebernya. Sementara itu, material abu vulkanik dapat tersebar sangat jauh bahkan hingga keluar Pulau Bali dan hal ini ditentukan oleh faktor arah dan kecepatan angin. Untuk itu PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang tapi terus menjaga kesiapsiagaan, tetap mengikuti perkembangan aktivitas terkini untuk mengantisipasi perubahan-perubahan aktivitas gunungapi yang dinamis. Perlu dipahami bahwa aktivitas Gunung Agung masih berkembang dan dapat berubah kapan saja. Saat ini Gunung Agung masih berada di tingkat aktivitas Level 3 (Siaga), masyarakat maupun wisatawan, pengunjung atau pendaki dihimbau untuk tidak mendekati dan tidak memasuki area di dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung.  Masyarakat di sekitar Gunung Agung diharap untuk selalu menyiapkan masker pelindung pernapasan dan pelindung mata. Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi lahar hujan. Jika data mengindikasikan adanya potensi terjadinya erupsi yang lebih besar dengan potensi ancaman yang meluas maka PVMBG akan mengevaluasi kembali rekomendasinya. 

wartawan
Redaksi
Category

Hujan Nonstop Sebabkan Banjir dan Longsor, Lima Rumah di Sanggulan Amblas

balitribune.co.id | Tabanan - Hujan nonstop dari Senin (8/9) sampai Rabu (10/9) menyebabkan musibah longsor dan banjir di beberapa titik di Kabupaten Tabanan. Musibah tersebut tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Tabanan. Beberapa yang paling mencolok yakni di Perumahan Lembah Sanggulan, Desa Banjaranyar, Kecamatan Kediri.

Baca Selengkapnya icon click

Hujan Lebat, Karangasem Dikepung Banjir dan Tanah Longsor

balitribune.co.id | Amlapura - Hujan lebat dan angin kencang yang melanda sebagian besar wilayah di Kabupaten Karangasem, mengakibatkan bencana banjir, tanah longsor dan pohon tumbang di beberapa titik lokasi, di antaranya di Banjar Dinas Pangi Tebel dan Banjar Dinas Tengading, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, warga di dua dusun ini dibuat panik oleh terjangan banjir bandang yang terjadi secara tiba-tiba saat mereka tengah tertidur lelap.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Lokakarya Pembiayaan Berkelanjutan di Bali, Lahirkan Dua Inovasi Pendanaan Laut

balitribune.co.id | Badung - Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) resmi menuntaskan tahap ketiga sekaligus terakhir "Workshop and Knowledge Exchange on Sustainable Financing" di Bali, 8–12 September 2025. 

Kegiatan ini menandai pencapaian penting dalam mendorong solusi pembiayaan jangka panjang bagi konservasi laut dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Segitiga Terumbu Karang.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Gerak Cepat Bantu Korban Banjir di Denpasar, Koster dan Jaya Negara Bersinergi Gelontorkan Dana BTT

balitribune.co.id | Denpasar - Gubernur Bali Wayan Koster mengambil langkah cepat dan sistematis dalam penanganan dampak banjir yang melanda sejumlah titik di Kota Denpasar, Badung dan wilayah lainnya. 

Untuk menutupi kerugian material akibat banjir, Gubernur bersinergi dengan Wali Kota Jaya Negara akan menggelontorkan Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) yang ada dalam APBD Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.