
balitribune.co.id | Tabanan - Kemunculan TPS atau tempat pembuangan sementara liar di pinggir jalan jurusan Denpasar-Gilimanuk, Jalan Ir Soekarno di lingkungan Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan kembali menjadi bahan keluhan warga.
Meski sudah ditutup dengan paranet hingga dilengkapi dengan tanda larangan, rupanya masih ada oknum warga yang menjadikan tempat itu sebagai TPS. Di sisi lain, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan juga telah beberapa kali membersihkan lokasi tersebut. “Kami sudah bersihkan berkali-kali. Tapi tetap saja ada (oknum warga) yang membuang (sampah di tempat itu),” ungkap Kepala DLH Tabanan, I Gusti Putu Ekayana, Senin (7/4/2025).
Lantaran itu, ia mencetuskan saran agar di sekitar lokasi itu dilengkapi kamera tersembunyi atau CCTV untuk melacak pelakunya. “Minimal kalau tidak bisa ditindak, viralkan saja orangnya, jangan cuma sampahnya yang diviralkan,” imbuhnya.
Ia menyebutkan, setelah beberapa TPS di seputaran Kota Tabanan sudah ditiadakan, pembuangan sampah justru pindah ke lokasi-lokasi yang tidak semestinya, seperti areal pasar atau lahan-lahan kosong di pinggir bypass. “Kami sebetulnya sudah menyiapkan pola pengangkutan. Seperti di belakang GOR Debes yang juga sempat dikeluhkan warga sekitar. Sekarang kami sudah jadwalkan pengangkutannya,” beber mantan Kabag Ekonomi ini.
Ia menyebutkan, pihaknya telah berupaya untuk mengatasi kemunculan TPS-TPS liar. Ini dilakukan dengan menjalin koordinasi bersama beberapa LSM, desa setempat, hingga komunitas lingkungan. Kolaborasi ini dilakukan dengan melakukan gerakan bersih-bersih secara berkala di tempat-tempat yang rawan dijadikan TPS liar. Namun, ia menegaskan, upaya itu juga mestinya harus diimbangi dengan kesadaran warga untuk menjaga kondisi lingkungannya.
“Membersihkan lingkungan itu tanggung jawab bersama. Kami sangat mengharapkan peran serta tokoh masyarakat, adat, hingga pelibatan TPS 3R dan bank sampah. Mari ubah zona nyaman menjadi zona sadar bahwa sampah adalah tanggung jawab kbersama,” katanya.