Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Tradisi Mebat, Cermin Kebersamaan dalam Ke-Bhinekaan

Ilustrasi

BALI TRIBUNE - Tak dipungkiri bahwa Bali merupakan Pulau yang dihuni oleh masyarakat yang mayoritas memeluk agama Hindu. Situasi itu kemudian menjadikan budaya yang terbangun di pulau ini didominasi oleh pengaruh Agama Hindu. Sebutlah satu diantaranya budaya mebat dalam kehidupan masyarakat di Bali. Sebagaimana disebutkan dalam Lontar Dharma Caruban, mebat merupakan tradisi mengolah serta mempersiapkan hidangan (suguhan) untuk keperluan yadnya (ritual Hindu,red).  Pada lontar tersebut tertera pula, mebat disertai dengan tradisi megibung (makan bersama,red0. Umumnya, tradisi mebat dilakukan secara bersama-sama sehari jelang pelaksanaan yadnya. Adapun mereka yang terlibat didominasi oleh kalangan pria. Meski terlihat sederhana, tradisi ini ternyata memiliki beberapa batasan-batasan. Menurut Lontar Dharma Caruban hendaknya hewan yang akan diolah terlebih dahulu didoakan agar arwah hewan tersebut memperoleh peningkatan kehidupan  dari sebelumnya. Adapun jenis olahan makanan untuk keperluan yadnya saat mebat terbagi menjadi 3 jenis yakni, olahan makanan kering seperti sate,  lawar yakni makanan berbahan dasar parutan kelapa yang mempergunakan semua bumbu serta darah segar hewan. Olahan berikutnya adalah makanan yang bersifat cair seperti jukut ares ataupun komoh. Saat tradisi mebat dilangsungkan, di beberapa wilayah di Bali diawali dengan suara kulkul. Irama suara kulkul pun terdengar tidak sama tergantung jenis yadnya. Contohlah, saat salah seorang warga melaksanakan ritual manusia yadnya maka irama suara kulkul diawal lambat kemudian dipercepat namun bertempo sedang. Suara kulkul itu kemudian membuat warga datang guna membantu keperluan yang punya hajatan. Mereka datang dan berkumpul dengan sejumlah perabotan keperluan mengolah daging seperti golok, pengutik maupun blakas. Menyimak uraian diatas maka digambarkan bahwa tradisi mebat merupakan sarana interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat di Bali. Sebagaimana konsep Tri Hita Karana dalam ajaran Agama Hindu, manusia diharuskan menjaga hubungan dengan Sang Maha Pencipta (Tuhan) dan alam sekitarnya. Dan satu hubungan lainnya adalah, menjaga hubungan dengan sesama. Menjaga hubungan yang baik dengan sesama akan membawa kehidupan yang harmonis. Apabila hidup kita menjadi harmonis maka kebahagian di duniapun pastinya terpenuhi.

wartawan
I Wayan Sudarma
Category

Komunitas GATEL Gelar Lomba Ogoh-Ogoh Mini, Tapel, hingga Lomba Punggal Barong Bangkung

balitribune.co.id | Tabanan - Gedung Kesenian I Ketut Marya kembali dimeriahkan dengan berbagai hasil kreativitas generasi muda di bidang seni dan budaya, dalam ajang Lomba Ogoh-Ogoh Mini, Tapel Ogoh-Ogoh, serta Lomba Punggal Barong Bangkung, Bangkal, dan Srenggi yang diselenggarakan oleh Komunitas GATEL (Generasi Anak Tegal), Minggu (20/7).

Baca Selengkapnya icon click

Scoopy Easy Run, Cara Kekinian Honda 63 Ngurah Rai Gaet Gen Z Singaraja

balitribune.co.id | Siungaraja  - Suasana akhir pekan di Dealer Honda 63 Ngurah Rai Singaraja tampak berbeda. Sebanyak 100 peserta, didominasi oleh kalangan Gen Z, memadati halaman dealer untuk mengikuti Scoopy Easy Run, sebuah kegiatan lifestyle running yang kekinian dan penuh semangat kebersamaan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Astra Motor Bali dan Honda Scoopy Limited Hidupkan Gaya Anak Muda Lewat Kalcer

balitribune.co.id | Denpasar – Astra Motor Bali kembali menghidupkan semangat dan gaya anak muda Pulau Dewata dengan memperkenalkan varian eksklusif Kalcer Bareng Honda Scoopy Limited, yang hadir dalam empat pilihan warna spesial yang hanya tersedia di Bali: Sanur Sunrise, Ubud Sky, Kuta Sunset, dan Midnight Canggu.

Baca Selengkapnya icon click

Bupati Instruksikan Akhir Tahun Kabel Semerawut Jalan Cemagi Sudah Turun

balitribune.co.id | Mangupura - Penataan kabel semerawut terus digeber oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung. Sejumlah ruas jalan di Gumi Keris bahkan telah berhasil bebas dari kabel yang menjuntai. Caranya yakni kabel yang selama ini memakai tiang kini ditanam dibawah tanah seiring perbaikan infrastruktur jalan dan gorong-gorong. Salah satu kawasan yang diharapkan bebas dari kabel listrik dan optik adalah Cemagi dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pemkot Denpasar Tampilkan Garapan Nawasena pada Pawai Budaya Muskowil IV APEKSI di Kota Kediri

balitribune.co.id | Denpasar - Kota Denpasar kembali menunjukkan keeksotisan budayanya dalam ajang Pawai Budaya Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) IV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Kota Kediri pada Kamis (17/7) malam. Dengan mengusung konsep Denpasar Nawasena, garapan yang dikemas apik seniman Denpasar ini sukses memukau penonton yang hadir. 

Baca Selengkapnya icon click

Ibunda Wali Kota Denpasar Berpulang, Palebon Digelar 4 Agustus

balitribune.co.id | Denpasar - Berita duka datang dari keluarga besar Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara. Ibunda tercinta beliau, Ni Jero Samiarsa tutup usia pada Kamis (17/7) pukul 15.00 Wita. Almarhumah meninggal dunia pada usia 90 tahun setelah menjalani perawatan intensif selama tiga hari. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.