balitribune.co.id | Bangli - Kasus transmisi lokal Covid-19 naik signifikan di Bangli, terutama di wilayah Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli. Antisipasi terjadi penyebaran yang lebih luas maka gugus tugas percepatan penangan Covid-19 di Bangli merancang pelaksanaan isolasi Desa Abuan. Namun demikian belum dipastikan kapan akan dimulai pelaksanaanya. Kasus transmisi lokas di Desa Abuan sebanyak 10 kasus. Sementara itu rapid test terhadap seorang petugas medis di Puskemas Susut 1 hasilnya reaktif.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa mengatakan bahwa Ketua gugus tugas yang juga Bupati Bangli, I Made Gianyar telah mengintruksikan jajarannya untuk penanganan cepar terkait kasus di Desa Abuan. Yang mana masing-masing bidang membagi tugas sesuai tupoksi. Dinas Kesehatan pun diminta segera melakukan rapid test terhadap 5.000 jiwa di Desa Abuan, yang meliputi warga Banjar Abuan, Serokadan serta Banjar Sala. Kemudian yang tidak kalah penting soal persiapan logistik bagi warga bila mana isolasi tersebut dilaksanakan. "Persiapan sembako untuk warga dengan pemenuhan untuk dua minggu kedepan," jelas Wayan Dirgayusa, Rabu (29/4).
Lanjutnya, meminimalisir terjadi perluasan kasus, satgas Desa dan satgas gotong royong desa adat diharapkan meperketat penerapan physical distancing maupun social distancing. "Khusus kepada desa-desa supaya memperketat PMI melakukan isolasi mandiri di rumah dan keluarganya supaya tidak keluar rumah, sebelum dilakukan tes rapid," sambung Wayan Dirgayusa.
Sementara itu untuk sembako PMI dan keluarga yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah disiapkan oleh satgas desa bersama satgas gotong royong desa adat. Terkait keamanan juga tidak luput, pintu keluar masuk desa agar diperketat.” Untuk pengamanan pintu masuk akan melibatkan pecalang diback up TNI/Polri,” ungkapnya
Ditanya soal waktu pelaksanaan, Wayan Dirgayusa mengatakan dalam waktu dekat akan mulai diterapkan. Namun demikian pihaknya belum dapat memastikan tanggal dimulai isolasi desa ini. "Segera akan dilaksanakan, segala kebutuhan sedang proses persiapan. Terutama kebutuhan logistik masyarakat," imbuhnya.
Lantas disinggung terakait rapid test salah seorang petugas medis di Puskesmas 1 Susut hasilnya reaktif, kata Wayan Dirgayusa rapid test dilakukan kepada petugas medis mengacu traking terhadap salah seorang PMI asal Desa Tiga yang hasil Swabnya positif . Setelah didalami petugas medis berjenis kelamin perempuan ini sempat kontak dengan PMI dimaksud. “Hasil rapid tesnya reaktif, kini yang bersangkutan menjalani isolasi di RSU Bangli sambil menunggu menjalani test Swab,” ungkapnya.
Kata Wayan Dirgayusa ada petugas medis yang hasil rapid testnya reaktif, maka seluruh petugas di Puskesmas Susut 1 akan menjalami rapid test. Sementara dari rapid test 40 PMI yang menjalani karantinan di Hotel Best Western Villa, hasilnya 38 non reaktif dan 2 reaktif. ”Untuk 2 PMI yang rapid tesnya reaktif akan dievakuasi ke Wisma Bima tempat karantina milik Pemprov Bali,” kata Wayan Dirgayusa.