
balitribune.co.id | Denpasar - Bank BPD Bali sampai dengan Triwulan III 2025 berhasil menjaga ritme pencapaian kinerja positif yang mana hal ini dibuktikan dengan pencapaian asset Rp42,4 triliun atau mencapai 102,86% dari target sebesar Rp41,29 triliun dan tumbuh sebesar 9,01% secara (yoy) dibandingkan September 2024 sebesar Rp38,96 triliun.
Pencapaian kinerja tersebut ditopang oleh fungsi intermediasi yang kuat, dimana penyaluran kredit telah mencapai Rp24,71 triliun atau mencapai 100,84% dari target sebesar Rp24,51 triliun dan tumbuh sebesar 9,82% secara (yoy) dibandingkan September 2024 sebesar Rp22,5 triliun.
Kredit dimaksud disalurkan pada debitur UMKM yang telah mencapai Rp12,55 triliun atau 50,80 persen dari total kredit yang didukung dengan penyaluran produk kredit UMKM diantaranya KUR, Kredit Usaha Alsintan (KUA), Sidi Kumbara dan produk-produk kredit UMKM lainnya.
Disamping pencapaian kredit, dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank BPD Bali mencapai Rp35,52 triliun, melebihi target yang direncanakan sebesar Rp33,97 triliun. Penghimpunan DPK tersebut tumbuh 6,68 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2024, mencapai Rp33,29 triliun. Secara proporsi, pencapaian dana pihak ketiga didominasi oleh pencapaian dana berbiaya murah dimana rasio CASA mencapai 64,99%.
Dilihat dari rasio keuangan juga terjaga dengan baik, di mana per September 2025 KPMM sebesar 28,60 persen, ROA sebesar 3,90 persen, ROE sebesar 26,46 persen, NIM sebesar 6,40 persen, BOPO tercatat sebesar 60,15 persen, menunjukkan efisiensi yang terjaga baik, sedangkan LDR mencapai 69,54 persen, mencerminkan kemampuan bank dalam menyalurkan dana secara produktif. Adapun NPL Gross berada di posisi 0,85 persen, jauh di bawah ambang batas ketentuan perbankan.
Solidnya kinerja juga ditunjukkan dengan pencapaian laba sebesar Rp945,43 milyar atau tumbuh sebesar 22,14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba yang konsisten ini didorong oleh pertumbuhan bisnis, perbaikan kualitas aset, struktur pendanaan yang baik, efisiensi operasional serta berbagai inovasi produk dan layanan yang relevan dengan kebutuhan nasabah.
Menurut Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma SH MH pencapaian kinerja Bank BPD Bali tidak lepas dari adanya dukungan penuh Pemegang Saham melalui penyertaan modal dimana modal disetor pada September 2025 mencapai Rp2,83 triliun dan modal inti mencapai Rp5,23 triliun.
"Bank BPD Bali juga berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan memperluas ekosistem digital, dimana pada tahun 2025, Bank BPD Bali turut serta dalam peluncuran QRIS Antarnegara Indonesia–Jepang dan inisiasi sandbox QRIS Antarnegara Indonesia–Tiongkok dan merupakan satu-satunya Bank Pembangunan Daerah yang terlibat," sebutnya, Rabu (8/10/2025).
Menurutnya, implementasi QRIS Antarnegara ini akan mendorong kolaborasi internasional di bidang ekonomi digital, memperkuat ekosistem penerimaan pemerintah daerah, serta mendukung kebijakan pungutan wisatawan asing.
"Melalui akselerasi kolaborasi bersama serta dukungan dari Pemerintah dan stakeholder, Bank BPD Bali optimis dapat mendorong serta berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah yang berkelanjutan," tutup Sudharma.