Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Tunggu Wisman, Monkey Forest Masih Ditutup

Bali Tribune/ BELUM DIBUKA - Andalkan kunjungan wisman, objek wisata Monkey Forest Ubud belum dibuka,
Balitribune.co.id | Gianyar - Meski pariwisata sudah dinyatak dibuka, sejumlah objek wisata di Gianyar tetap memili tutup.  Salah satunya Monkey Forest Ubud, meski sudah mengantongi sertifikasi dari Dinas Pariwisata Gianyar terkait kelayakan operasional destinasi wisata semasa pandemi Covid-19, pengelola obkyek wisata Monkey Foest memutuskan untuk membuka untuk umum destinasi tersebut.
 
Bendesa Adat Padang Tegal Made Gandra, Kamis (6/8), mengatakan pihaknya beluam memutusakan untuk membuka objek itu untuk umum. Pertimbangannya,  95% wisatawan yang datang sebelumnya adalah wisatawan mancanegara atau wisman. Karena itu, jika  obyek wisata tersebut dipaksakan dibuka, hal itu sama dengan bunuh diri. Sedangkan sampai saat ini, kunjungan wisatawan mancanegara belum dibuka di semua negara. “Kami masih menunggu dibukanya kunjungan wisatawan mancanegara, bila itu dibuka, maka obyek akan dibuka,” jelasnya lagi.
 
Menganai wisatawan domestik (wisdom)  yang masuk ke obyek rata-rata 500 orang perhari dengan harga tiket Rp 40 ribu. Sedangkan rata-rata wisatawan mancanegara perhari rata-rata mencapai 5.500 perhari dengan harga tiket Rp 80 ribu. “Andalan pemasukan dari wisatawan mancanegara, itu sebabnya kami belum buka. Andaikan dipaksakan dibuka, sepertinya pemasukan dengan operasional tidak balance,” paparnya.
 
Walau demikian, pengelola obyek tetap mempersiapkan diri dengan membuat video promosi dan mempersiapkan sarana dan fasilitas untuk menghadapi Covid-19. Dalam keadaan normal, wisatawan yang berkunjung mencapai 6.000 per hari yang didominasi 95% wisatawan mancanegara. “Biasanya wisatawan berkunjung bersama keluarga atau rombongan,” ungkapnya. Sedangkan di saat pandemi covid ini, wisatawan yang masuk dibatasi maksimal 2.000 wisatawan yang dengan protokol kesehatan yang ketat.
 
Obyek wisata Monkey Forest terbilang luas mencapai 26 hektar. Obyek seluas itu digawangi 200 pekerja termasuk pengelola. Untuk memberi operasional sebulan mencapai Rp 120 juta, sebagiannya untuk memberi makan monyet-monyet tersebut. Sedangkan di masa pendemi ini, pekerja dibagi dalam beberapa shif, untuk membersihkan dan memberi makan monyet-monyet di sana. “Di pintu masuk sudah kita siapkan video tata cara kunjungan, sedangkan pertengahan Agustus nanti kita coba membuat promosi ke mancanegara, agar wisatawan mempercayai bahwa Monkey Forest layak dikunjungi,” tutup Made Gandra. 
wartawan
Nyoman Astana
Category

Pedagang Sembako Meninggal, BPJAMSOSTEK Denpasar Serahkan Santunan Rp42 Juta Kepada Ahli Waris

balitribune.co.id | Denpasar - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang Bali Denpasar kembali menyerahkan klaim Jaminan Kematian (JKM) kepada peserta informal Almarhum Ni Made Asih seorang pedagang sembako terdaftar sebagai peserta di Kantor Perisai Koperasi Dana Rahayu yang diterima ahli warisnya I Made Sarwa sebesar Rp42 juta.

Baca Selengkapnya icon click

Satgas Pangan Polda Bali Cek Harga Beras

balitribune.co.id | Denpasar - Untuk menjaga stabilitas harga pangan di Provinsi Bali, Satgas Pangan Polda Bali bersinergi dengan Bulog Provinsi Bali dan instansi terkait kembali melakukan sidak terhadap sejumlah retail modern dan Pasar tradisional di Denpasar, Rabu (29/10). Sidak kali ini dipimpin oleh Kanit 3 Subdit I Ditreskrimsus Polda Bali, Kompol. Herson Djuanda didampingi sejumlah pejabat dari instansi terkait.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Bosch Sentuhan Teknologi Jerman ke Dapur Modern

balitribune.co.id | Denpasar - Data Bank Indonesia mencatat, Indeks Harga Properti Komersial naik 7,79%, sementara properti residensial tumbuh 0,67% (year-on-year) pada kuartal II 2025. Angka ini menandakan meningkatnya minat terhadap hunian modern—dan sekaligus peluang besar bagi pasar produk rumah tangga premium.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Kinerja APBD Bali: Surplus Menguat, Namun Belanja Masih Lambat

balitribune.co.id | Denpasar - Kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bali hingga 30 September 2025 menunjukkan kondisi surplus. Berdasarkan data Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Bali, realisasi pendapatan daerah telah mencapai Rp22,43 triliun atau 63,83 persen dari target. Sementara realisasi belanja baru menyentuh Rp18,72 triliun.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.