Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Untuk Perhelatan G20 di Bali 2022, Sandiaga Uno Oder 120 Kain Tenun Gringsing

Bali Tribune/ Menparekraf, Sandiaga Uno saat tinjau pengrajin kain tenun gringsing.


balitribune.co.id | Amlapura  - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memesan 120 kain tenun Gringsing untuk dihadiahkan kepada para pemimpin dunia yang akan hadir pada perhelatan G20 di Bali tahun depan. Pesanan tenun ini ternyata bisa memberi peluang usaha satu desa untuk mengerjakannya, pasalnya selama pandemi Desa Tenganan yang terkenal memiliki teknik tenun spesial tersebut sempat tidak berproduksi lagi.
 
"Saya order 120 kain tenun untuk dikerjakan selama satu tahun, jadi tahun depan sudah siap ya untuk saya hadiahkan kepada para pemimpin dunia G20. Semoga pesanan ini menjadi penyemangat ibu-ibu penenun sekaligus bisa membantu para pengrajin di sini," katanya, saat mengunjungi Desa Wisata Tenganan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Jumat (24/9) lalu.
 
Sandiaga menegaskan, selama pandemi Covid-19 tidak hanya pengrajin di Desa Tenganan saja yang terdampak, melainkan seluruh pengrajin di daerah lainnya ikut terkena dampak pandemi. Selain itu, Bali yang juga mengandalkan wisatawan tentu dampaknya ke semua sektor usaha, termasuk pengrajin tenun di Desa Tenganan. "Dampaknya memang sangat besar dan semoga hal ini segera berakhir," harapnya.
 
Bahkan dari informasi yang diterima Sandi, desa ini terkenal dengan tenun yang tekniknya hanya ada di 3 negara di dunia yaitu, Jepang, India, dan Indonesia, sehingga dapat dipastikan produksi kain tenun di Desa Tenganan ini sangat spesial dan terbaik. 
 
Seorang perajin tenun, Susi, menjelaskan, permintaan Sandiaga Uno tidak hanya membantu dirinya saja, melainkan bisa membuat satu desa bergelora kembali. Pasalnya, dari permintaan Sandi, yaitu sebanyak 120 kain tenun selama satu tahun, maka akan mempekerjakan 400 pengrajin, jadi hampir satu desa yang bisa ikut bekerja.
 
"Untuk mengerjakan 120 kain tenun melibatkan 400 orang, jadi satu desa yang terlibat, karena untuk membuat satu lembar kain bisa melibatkan 3 sampai 5 orang. Jadi, untuk membuat 120 kain tenun melibatkan sekitar 400 orang, mulai dari proses penggilasan kapas, pemintalan benang, pewarnaan sampai proses tenun," jelasnya, seraya mendoakan Sandiaga menjadi pemimpin yang amanah, mampu memberikan solusi langsung terhadap permasalahan kaum kecil dan tetap charming serta menjadi idola emak-emak.
 
Usai mendapat penjelasan dari Susi, Memparekraf Sandi langsung meminta mereka untuk mengerjakannya dan segera memberikan laporan pengerjaan kain istimewa tersebut.
wartawan
JOK
Category

Peluncuran Program Jaga Desa dan Teken Perjanjian Kerjasama dengan Kejaksaan Negeri

balitribune.co.id | Tabanan - Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menghadiri acara Peluncuran Program Jaga Desa yang dirangkaikan dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Bupati/Walikota se-Provinsi Bali dengan Kepala Kejaksaan Negeri se-Provinsi Bali, di Kantor Kejaksaan Tinggi Bali, Jalan Tantular No. 5 Denpasar, Kamis (11/9).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Sampaikan Aspirasi, Puluhan Perbekel Datangi Dewan Bangli

balitribune.co.id | Bangli - Sekitar 27 orang  perbekel yang tergabung dalam Forum Komunikasi (Forkom) Perbekel Kecamatan Kintamani mendatangi gedung  DPRD Bangli pada Kamis (11/9). Kedatangan para perbekel  diterima oleh Ketua DPRD Bangli I Ketut Suastika, didampingi Wakil Ketua Komang Carles serta sejumlah anggota komisi I DPRD Bangli. 

Baca Selengkapnya icon click

33 Titik Bencana Tercatat di Tabanan, BPBD Terus Siaga dan Perbarui Data

balitribune.co.id | Tabanan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Tabanan mencatat ada tiga 33 titik longsor dan banjir akibat hujan nonsetop sejak tiga hari lalu. Data ini masih berpeluang bertambah karena proses pembaruan data masih berlangsung dengan melibatkan seluruh camat di Kabupaten Tabanan. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Banjir Sapu Jembrana dan Gianyar Renggut Lima Nyawa

balitribune.co.id | Negara - Perubahan iklim kini semakin terasa. Dampak cuaca ekstrim kini kembali melanda Kabupaten Jembrana. Hujan deras yang mengguyur lebih dari 24 jam sejak Senin (8/9) kembali membawa petaka. Debit air sungai yang meningkat drastis tidak hanya merendam permukiman warga di banyak tempak, musibah kali ini bahkan menelan korban jiwa.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.