Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Unud Turun Tangan di Desa Beng Gianyar Atasi Gagal Panen Pisang

Bali Tribune / Ahli Penyakit Pisang Universitas Udayana, Prof. Dr. Dewa Ngurah Suprapta, MSc.
balitribune.co.id | Gianyar - Bali Tribune. Tak tergambar bagaimana kesedihan menyelimuti para petani  pisang di Desa Beng Kabupaten Gianyar yang mengaku telah mengalami kerugian akibat gagal panen membuat ahli penyakit pisang Universitas Udayana, Prof. Dr. Dewa Ngurah Suprapta, MSc, yang telah banyak menghasilkan hak paten ilmiah merasa terpanggil untuk membantu mengatasi persoalan tersebut. 
 
Selain pisang kepok yang buahnya besar-besar, petani di desa Beng juga menanam pisang susu, pisang gancan dan pisang lainnya. “Anehnya justru pisang kepok itu yang gagal panen,” ungkap Prof. Suprapta, saat bertemu petani pisang di Desa Beng, Gianyar, Minggu (20/2).
 
Saat pisangnya masih kecil hingga remaja, nampak sehat walafiat, begitu buahnya keluar dan mulai menua, daunnya mulai menguning kemudian kering. Apabila buahnya dipotong melintang, tengah buahnya berwarna kehitaman dan membusuk. “Buah ini beracun kalau dimakan” kata Prof. Suprapta, mewanti-wanti.  
 
Menurut Prof. Suprapta, penyebab penyakit pada pisang itu adalah penyakit jamur dan kondisi tersebut memang sulit dikendalikan. Prof. Dewa Suprapta yang menamatkan studi Doktor di Jepang akan mempelajari dan meneliti jenis jamur yang menyerang dan akan diteliti penangkalnya.
 
Kebun pisang di Desa Beng tersebut lokasinya dekat dengan alternatif obyek wisata air terjun Katulampa yang dipenuhi dengan panorama jurang yang sangat eksotis dan alami. Dengan pemandangan yang mempesona, penghasilan yang cukup besar, membuat objek wisata ini memiliki potensi yang besar. Sayangnya, sejak pandemi Covid-19 kunjungan wisatawan asing dan domestik menurun drastis sehingga rencana pencanangan Bupati Gianyar menjadikan daerah sekitar air terjun Katulampa sebagai Kawasan pariwisata untuk mengimbangi pertumbuhan pembangunan Gianyar barat (Ubud dan sekitarnya) dengan Gianyar Timur (Bukit Jati dan sekitarnya) tidak dapat terwujud.
 
Untuk mengurangi kerugian lebih lanjut, Prof. Dewa Suprapta menawarkan solusi sekaligus sumbangan berupa bibit pohon pisang sari sebagai opsi tanaman pengganti yang juga merupakan bentuk dukungan moral dari Unud kepada para petani. 
 
“Pisang sari yang rasanya manis dan legit tersebut merupakan solusi dan temuan beliau ketika gagal panen pisang di daerah Jembrana beberapa tahun yang lalu,” cetusnya. Dengan demikian, ada semangat dan harapan baru bagi petani untuk kembali fokus pada kegiatan bercocok tanam, pungkasnya.
wartawan
ARW
Category

Dukung Petani Lokal, Diperpa Badung Gelar Badung Promo Tani

balitribune.co.id | Mangupura - Dinas Pertanian dan Pangan (Diperpa) Kabupaten Badung kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan petani lokal melalui kegiatan rutin bertajuk "Badung Promo Tani". Kegiatan ini digelar pada Jumat (1/8) di area parkir selatan Lapangan Mangupraja Mandala, Puspem Badung.

Baca Selengkapnya icon click

Frank & co. Hadirkan Gerai ke-53 di Mal Bali Galeria dengan Konsep Terbaru

balitribune.co.id | Mangupura - Frank & co., luxury jewellery brand terkemuka di Indonesia yang berada dibawah naungan Central Mega Kencana (CMK) membuka gerai ke-53 di Mal Bali Galeria, Kuta Kabupaten Badung, Jumat (1/8). Gerai ini hadir dengan konsep baru yang mengedepankan kemewahan, keanggunan klasik, dan kenyamanan maksimal.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Barong Brutuk Terunyan Diusulkan Jadi WBTB

balitribune.co.id | Bangli - Pemerintah Kabupaten Bangli melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli tahun ini mengusulkan satu unsur budaya untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak benda (WBTB) Indonesia. Adapun yang diajukan adalah tarian Barong Brutuk,  Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Akhir 2025 TPA Suwung Tutup Permanen, Mulai 1 Agustus Tidak Terima Sampah Organik

balitribune.co.id | Denpasar - Terhitung mulai 1 Agustus 2025, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Sarbagita Suwung tidak lagi menerima kiriman sampah organik. Selanjutnya, TPA seluas 32,4 hektare ini akan ditutup secara permanen pada akhir Desember 2025. Informasi tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dalam siaran pers pada Rabu (30/7).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.