Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Vakum Sejak 1983, Banjar Teba, Jimbaran Bangkitkan “Siat Yeh”

Siat Yeh
PERANG AIR - Ratusan warga terlibat “Siat Yeh” sebuah tradisi perang air di Banjar Teba, Jimbaran, Minggu (18/3).

BALI TRIBUNE - Tradisi Siat Yeh berlangsung semarak di Banjar Teba, Kelurahan Jimbaran, Kuta Selatan, Minggu (18/3). Tradisi ini dibangkitkan oleh warga setempat setelah vakum sejak 1983 lalu. Dalam tradisi ini ratusan warga yang didominasi sekaa teruna terlibat saling siram air hingga basah kuyup. Turut hadir menyaksikan tradisi ini Wabup Ketut Suiasa, Sekretaris DPRD Badung Nyoman Predangga, Kadisdukcapil Nyoman Soka, Camat Kuta Selatan, Lurah Jimbaran, Ketut Rimbawan. Sekilas, tradisi tersebut mempertemukan air dari Suwung, yakni rawa sebelah timur banjar Teba dengan Segara, pantai sebelah barat  Banjar Teba. Air tersebut dimohon dengan ritual dan diiring ke perempatan banjar. Air tersebut disatukan dan digunakan sebagai panglukatan agung seluruh warga banjar. Nah, sisanya digunakan tradisi Siat Yeh. AA Bagus Cahya Dwijanata selaku Ketua Panitia Festival Budaya Siat Yeh ST Bhakti Asih, berharap ke depan tradisi Siat Yeh ini  bisa menjadi salah satu warisan budaya dunia tak benda. Inti kegiatan tersebut, menurutnya selain pembersihan secara niskala bhuana agung dan bhuana alit, juga mengeratkan persatuan warga. "Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Badung atas segala dukungannya. Tentu berharap dukungan berlanjut ke depannya," katanya didampingi panitia pengarah, I Gusti Ketut Gede Yusa Asana Putra. Ia juga menyebutkan bahwa tradisi Siat Yeh ini sejatinya sudah ada sejak lama di Banjar Teba, Jimbaran. Namun, sejak tahun 1983 tidak diadakan lagi, kemudian baru kembali dibangkitkan pada tahun ini. “Tradisi Siat Yeh ini memang sudah ada di Banjar Teba, Jimbaran. Dan tradisi ini akan kami lestarikan lagi, karena sempat vakum pada dari tahun 1983,” katanya. Sementara Wabup Suiasa dalam sambutannya mengapresiasi pelaksanaan Siat Yeh yang kembali dibangkitkan setelah vakum sejak 1983 silam. "Sementara ini disebut tradisi. Jika tradisi sudah dibuatkan aturannya dalam bentuk pararem dan sebagainya, akan jadi adat," ungkapnya. Menurut Suiasa tradisi perang air tersebut pasti ada maknanya. Oleh karena itu, perlu dilestarikan. "Pasti ada maknanya oleh leluhur. Meski kadang kita tidak tahu, namun perlu diyakini," ujarnya. Suiasa pun menyatakan kekagumannya dan berjanji akan memasukkannya sebagai salah satu tradisi di Badung, serta meminta Dinas Kebudayaan setempat mencatatnya. "Untuk ke depannya, terkait biaya akan kami bantu. Yang jelas, kami berharap agar tradisi ini ajeg,” tegas Suiasa.

wartawan
I Made Darna
Category

106 Crosser Ramaikan ‘BOMS Grasstrack & Motocross 2025’ Seri Pertama

balitribune.co.id | Negara - Panitia BOMS Sukses menggelar event olahraga otomotif R2 Grasstack dan Motocross Seri pertama di Sirkuit Perancak, Jembrana, Sabtu- Minggu (3-4/5).

Tercatat 106 crosser dengan  231 starter mengikuti  event  Didukung Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bali dan disponsori PT CSBI, PT Citra Savana, Krisna oleh-oleh Bali, dan lainnya.

Baca Selengkapnya icon click

RSUD Tabanan Rencanakan Kamar Jenazah Dua Lantai

balitribune.co.id | Tabanan – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan sedang mempertimbangkan rencana untuk menambah daya tampung kamar jenazah. Rencananya, gedung kamar jenazah itu akan dibangun dua lantai sehingga kapasitasnya bisa memadai bila terjadi lonjakan penitipan jenazah yang biasa terjadi saat hari raya keagaamaan. Ini seperti yang diungkapkam Wakil Direktur Pelayanan dan Pengendalian Mutu RSUD Tabanan, dr.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Rencana Tol Bergulir Lagi, Masyarakat Harap Pembangunan Terintegrasi dengan Potensi Daerah

balitribune.co.id | Negara - Rencana pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi kini kembali mengemuka. Proyek nasional yang sebelumnya sempat tidak masuk Program Strategis Nasional (PSN) ini, setelah masuk dalam rencana pembangunan nasional kini pembangunannya diminta agar terintegrasi dengan potensi daerah.

Baca Selengkapnya icon click

Bupati-Wabup Tabanan Kompak Tolak Ormas Baru di Wilayahnya

balitribune.co.id | Tabanan - Bupati dan Wakil Bupati, I Komang Gede Sanjaya dan I Made Dirga, kompak menyatakan penolahan terhadap kemunculan organisasi kemasyarakatan atau ormas baru yang berpotensi mengganggu stabilitas dan keharmonisan sosial di Tabanan.

Sanjaya menegaskan, pihaknya tidak akan memberi ruang bagi ormas yang tidak sesuai dengan nilai-nilai, budaya, dan kearifan lokal Bali, khususnya di wilayah Tabanan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.