balitribune.co.id | Denpasar - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menerima Ketua Cabang Bali Aksi Cepat Tanggap (ACT) - Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Arief Mashudi, di ruang kerjanya ,Senin (15/4).
Dalam laporannya, Arief Mashudi menyampaikan bahwasannya keberadaan ACT secara nasional sudah ada sejak tahun 2005 ( sejak bencana Tsunami Aceh ) dan khususnya di Bali relawan ACT sudah mulai turun sejak meletusnya Gunung Agung Tahun 2017. Dalam pelaksanaan tugas di lapangan, relawan ACT selalu bersinergi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta dinas terkait lainnya.
Ditambahkannya, ACT tidak hanya bergerak dalam penanggulangan kebencanaan, namun juga bergerak dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, pengadaan air bersih serta program bedah rumah atau rumah layak huni. “Kami tidak hanya bekerja pada tanggap darurat saja namun juga dilakukan pra dan pasca bencana. Kedepan kami juga ingin membentuk Desa Mandiri di Bali yang bisa diintegralkan dengan kepariwisataan yang merupakan penggerak utama roda perekonomian masyarakat Bali, "imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Wagub Cok Ace yang didampingi Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Made Rentin dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra menyambut baik dan mengapresiasi peran relawan ACT baik dalam penanganan kebencanaan maupun gerakan sosial lainnya. Ditambahkan Cok Ace, Penanggulangan bencana bukan semata mata tanggung jawab pemerintah saja, diperlukan sinergitas semua komponen masyarakat. Tidak hanya penanganan pasca bencana yang harus kita siapkan, namun tak kalah pentingnya adalah edukasi kepada masyarakat terkait potensi potensi bencana serta kesiapsiagaan masyarakat akan bencana. “Para relawan saya harapkan ikut turun beri edukasi kepada masyarakat terkait kesiapsiagaan bencana sehingga masyarakat menjadi tangguh dan siap selamat dalam kondisi bencana. Tumbuhkan rasa empati masyarakat untuk turut peduli. Masyarakat, pemerintah, akademisi, pihak swasta dan awak media bersinergi membangun kesiapsigaaan dan ketangguhan dalam penangulangan bencana, “imbuhnya. ris/ksm