Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Warga Berharap Pembangunan Museum Dilanjutkan

Sarkofagus
PRASEJARAH - Kepala Desa Manikliyu, I Ketut Garis menunjukkan benda prasejarah berupa Sarkofagus dan Nekara.

BALI TRIBUNE - Warga Desa Manikliyu, Kecamatan Kintamani, Bangli, berharap pembangunan museum untuk menyimpan benda-benda peninggalan prasejarah bisa dilanjutkan kembali. Saat ini benda-benda prasejarah berupa Sarkofagus dan Nekara disimpan di areal bangunan terbuka. Demikian disampaikan Prebekel Desa Manikliyu, I Ketut Garis, Minggu (17/6). Menurut Garis, benda-benda peninggalan arkeologi  ditemukan di tahun 1997 di lahan milik warga   I Suka. Peninggalan arkelogi yang ditemukan berbentuk Sarkofagus (peti mati), Nekara (gendang perunggu berbentuk seperti dandang), gerabah, dan manik- manik. Karena sampai saat ini belum memiliki tempat yang aman untuk menyimpan benda-benda peninggalan prasejarah tersebut, untuk manik- manik, nekara dititipkan di Balai Pelestarian Cagar Budaya. “Yang masih bisa dilihat  di desa Manikliyu yakni satu  Sarkofagus  dalam kondisi utuh, dua Sakofagus tanpa penutup dan tutup Nekara. Memang, sebelumnya benda prasejarah yang dititipkan sempat akan diserahkan kembali ke kami, namun karena terbentur tempat penyimpanan, maka sampai sekarang masih dititipkan di Balai Pelestarian Cagar Budaya,“ jelasnya. Sambil mengisap rokoknya dalam-dalam, Garis menceriterakan, peninggalan prasejarah tersebut ditemukan sekitar tahun 1997 di lahan milik I Suki. Awalnya I Suki bermaksud membuat lubang untuk menanam pohon kopi. Pemilik lahan terkejut karena saat membuat lubang, cangkul yang digunakan seperti menghantam benda keras. Karena penasaran, akhirnya diameter lubang diperluas  dan dari situlah diketahui kalau benda keras yang tertanam ratusan tahun di dalam tanah tersebut  merupakan situs prasejarah. Penemuan benda prasejarah  tersebut sempat menghebohkan warga dan akhirnya petugas dari cagar budaya turun melakukan penelitian sekaligus mengamankan situs tersebut.  Garis mengatakan, pada saat ditemukan peninggalan prasejarah tersebut, krama Desa Manikliyu sempat nunas baos, dimana hasilnya warga diminta untuk menggelar upacara pengabenan. “Kami diminta melaksanakan upacara ngaben, dan harus menggunakan lembu. Selain itu, upacara dipuput oleh Pandita sementara di sini masyarakat saat ngaben tidak menggunakan lembu dan upacara dipuput Pinandita. Mungkin dulunya di sini kerajaan,” sebutnya dan menambahkan, tahun 2005 warga menggelar upacara ngaben tersebut berbarengan dengan upacara ngaben massal masyarakat Desa Manikliyu. Garis melanjutkan, tahun 2000-an Pemerintah Kabupaten Bangli mendirikan bangunan menyerupai wantilan sebagai tempat menyimpan benda-benda prasejarah di lokasi penemuan  tersebut. Hanya saja, kata Garis, hingga kini bangunan belum tuntas, dan lokasinya berada di tengah-tengah perkebunan kopi milik warga.  Pihaknya berharap ke depan bisa dibuat bangunan yang lebih baik, sehingga peninggalan prasejarah ini bisa tersimpan dengan aman. Ketut Garis menambahkan untuk sehari-harinya ada dua petugas dari Balai Pelestarian Cagar Budaya yang merawat benda-benda peninggalan tersebut.  “Memang ada dua petugas yang menjaga dan merawat benda-benda prasejarah ini. Selama ini ada saja pengunjung yang datang untuk melihat benda-benda tersebut. Mereka datang untuk mempelajari peninggal prasejarah ini,” ujarnya.. Kelak jika dibangun museum, lanjut Garis, maka bisa dijadikan sebagai  sebuah objek wisata, apalagi didukung dengan keberadaan hamparaan lahan pertanian milik warga yang bisa juga dikembangkan sebagai objek  agrowisata.  Di lain pihak, Anggota DPRD Bangli, I Nengah Sugiman berharap ada tindaklanjtut dari instansi terkait, sehingga benda purbakala yang tidak ternilai harganya ini bisa terawat dengan baik. Sejatinya kalau didukung infrastruktur yang memadai, lokasi tersebut  bisa dijadikan sebagai objek wisata “Lokasi Desa Manikliyu yang strategis yakni dekat dengan Kecamatan Payangan Gianyar membuka ruang untuk dikembangkan sebagai objek wisata  situs purbakala dan agrowisata, apalagi untuk situs purbakala sejenis  hanya ada di Desa Manikliyu dan Kelurahan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana," pungkas Garis.

wartawan
Agung Samudra
Category

Kiprah Kasatpol PP Bali Dewa Dharmadi Dapat Pengakuan Akademik Universitas Brawijaya

balitribune.co.id | Malang - Kiprah Kasat Pol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, kian berkibar di tingkat nasional. Setelah dikenal tegas dalam menegakkan aturan, termasuk menertibkan 48 akomodasi wisata ilegal di kawasan Pantai Bingin, Badung, kali ini ia mendapat kehormatan menjadi dosen tamu di Universitas Brawijaya (UB) Malang.

Baca Selengkapnya icon click

Menakar Sepak Terjang Pansus TRAP DPRD Bali

balitribune.co.id | Di tengah maraknya pelanggaran tata ruang dan penyalahgunaan izin pembangunan di Bali, kehadiran Panitia Khusus Tata Ruang, Aset, dan Perizinan (Pansus TRAP) DPRD Provinsi Bali menjadi sorotan. Tidak hanya karena langkah-langkah tegas yang mereka ambil, tetapi juga karena keberaniannya mengungkap berbagai praktik yang selama ini cenderung “dibiarkan” atas nama investasi.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Wabup Diar: Tinjauan Pasar Tani untuk Pastikan Harga Pangan Lokal Terjangkau

balitribune.co.id | Bangli – Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar didampingi Ketua GOW Kab.Bangli Ny. Suciati Diar, hadir dan meninjau langsung pelaksanaan Gerakan Pasar Tani yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli pada Jumat (24/10) bertempat di halaman Gedung PLUT Kabupaten Bangli.

Baca Selengkapnya icon click

Berpacu dalam Sinergi, Astra Motor Bali Ajak Siswa Terapkan Gaya Hidup Decluttering

balitribune.co.id | Gianyar – Dalam semangat Sinergi Bagi Negeri, Astra Motor Bali bersama PT Astra Honda Motor (AHM) menggelar kegiatan “Berpacu Dalam Sinergi – Experience Decluttering Mission” di SMA Negeri 1 Gianyar. Kegiatan ini mengajak 70 siswa untuk mengenal dan menerapkan gaya hidup berkelanjutan melalui konsep Decluttering.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pendakian ke Pucak Mangu Ditutup Sementara, Pemkab Badung Dukung Karya Sakral 10 Tahun Sekali

balitribune.co.id | Mangupura - Jalur pendakian ke Pura Pucak Mangu, Desa Adat Tinggan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, ditutup sementara mulai 21 Oktober hingga 17 November 2025. Penutupan ini dilakukan karena digelarnya karya besar 10 tahun sekali yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Badung bersama krama Desa Adat Tinggan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.