XL Salurkan Bantuan dan Siapkan Jaringan | Bali Tribune
Diposting : 26 September 2017 19:23
Djoko Purnomo - Bali Tribune
XL Axiata
Posko XL yang dibuka di tempat pengungsian Gunung Agung

BALI TRIBUNE  - Status awas Gunung Agung menyebabkan warga sekitarnya terus mengungsi dan telah mencapai jumlah puluhan ribu. PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mengambil inisiatif untuk segera menyalurkan bantuan bagi warga yang mengungsi di lokasi-lokasi pengungsian yang dikoordinir oleh pemerintah daerah setempat, yaitu antara lain di Posko Ulakan dan Posko Menanga di Kecamatan Manggis dan Rendang.  Bantuan tahap pertama telah disalurkan pada 23 September 2017.

 “Kami menyampaikan simpati yang dalam kepada warga masyarakat yang terpaksa harus mengungsi ke lokasi yang aman, seiring dengan terus meningkatnya status Gunung Agung. Untuk itu, kami mengambil inisiatif membantu pemerintah daerah dalam menyediakan bantuan bagi pengungsi berupa bahan-bahan kebutuhan hidup secara darurat. Kami akan terus memantau kondisi yang berkembang untuk menyiapkan bantuan lebih lanjut,” kata Caretaker VP East Region XL Axiata, Mochamad Imam Mualim, Senin (25/9).

Ia menambahkan, bantuan tahap pertama yang disalurkan berupa bahan makanan. Tim XL Axiata yang didukung para diler di Bali akan mengantisipasi perkembangan di lapangan, terutama dalam penyediaan bantuan tahap selanjutnya. Telah disiapkan bantuan berikutnya berupa obat-obatan, dan keperluan darurat lainnya.

Sebagai perusahaan telekomunikasi, XL Axiata juga akan segera menyiapkan bantuan sarana telekomunikasi, antara lain berupa telepon umum gratis (TUG), kartu SIM, dan akses internet di lokasi pengungsian. Sarana ini akan bisa membantu kebutuhan komunikasi warga korban, dan juga bisa dimanfaatkan oleh aparat yang bertugas melakukan penanganan korban bencana.

XL Axiata juga terus memantau kondisi untuk memastikan operasional jaringan telekomunikasi di sekitar Gunung Agung. Ada sekitar 21 BTS di seputar Gunung Agung. BTS terdekat berjarak sekitar 8 km yaitu di Pura Besakih. BTS-BTS tersebut selama ini menjadi penopang layanan bagi masyarakat di pedesaan kaki Gunung Agung, yang sebagian di antaranya juga menjadi tujuan wisata.