Hukum & Kriminal | Page 258 | Bali Tribune

Geng Motor Rusuh di Kuta

Kuta, Bali Tribune

Sekelompok orang membuat kerusuhan di seputaran Jalan Dewi Sri, Kuta, Senin (08/08/2016) pagi. Mereka memukul dan menendangi warga yang melintas di jalan. Motor korban pun mereka hancurkan. Disinyalir, mereka dalam kondisi mabuk ketika berbuat rusuh, usai party di salah satu klub malam ternama di daerah Kuta.

Hukum & Kriminal | Submitted by contributor on Mon, 08/08/2016 - 14:34

kapolres

Gali Lubang, Temukan Senjata Api dan Peluru

Negara, Bali Tribune

Saat melakukan penggalian pada kedalaman kurang dari satu meter, dua orang tukang bangunan di Jalan Gunung Agung, Kelurahan Loloan Timur, Jembrana, Agus Mistono (46) dan Sunarto (51) menemukan senjata api dan ratusan amunisi serta dua magasin. Benda-benda yang terkubur itu seluruhnya kondisinya telah berkarat dimakan usia.

Hukum & KriminalKeliling Bali | Submitted by contributor on Tue, 08/02/2016 - 10:42

pembunuhan

Sujana Bunuh WP karena Tak Punya Uang

Denpasar, Bali Tribune

Penyidik Polsek Denpasar Barat (Denbar) menggelar prarekonstruksi kasus pembunuhan Ni Luh Tety Ramuna alias Bella (22) di penginapan Wisma Warta Puspita, Jalan Pidada VI No. 5 Ubung, Senin (1/8). Prarekonstruksi dimulai pukul 09.30 Wita, menghadirkan tersangka Komang Arim Sujana (23) dan saksi-saksi yang salah satunya seorang sopir taksi.

Badung DenpasarHukum & Kriminal | Submitted by contributor on Tue, 08/02/2016 - 10:31

Narkoba

Ujian Bagi Penegak Hukum

EKSEKUSI mati tahap tiga bagi terpidana narkoba yang dilakukan pada Jumat (29/7) dinihari di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Nusakambangan, usai sudah. Namun setelah selesai, ada pernyataan menarik dari Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar, dimana disebutkannya adanya keterlibatan para pejabat tinggi negara dalam bisnis narkoba.

Hukum & Kriminal | Submitted by contributor on Tue, 08/02/2016 - 10:21

narkoba

Sudah Dieksekusi, Freddy Masih Bikin Repot Polisi

Jakarta, Bali Tribune

Meski sudah meregang nyawa dieksekusi mati di depan regu tembak Jumat (29/7) dini hari, namun Freddy Budiman masih mampu menyibukan aparat hukum, khususnya polisi. Polisi dibuat repot terkait pengakuannya kepada koordinator Kontras, Haris Azhar, bila dia merasa menjadi korban permainan oknum penegak hukum.

Hukum & Kriminal | Submitted by contributor on Sat, 07/30/2016 - 10:45

polisi

Balian Cetik Dieksekusi Selanjutnya?

Amlapura, Bali Tribune

Pembantai keluarga polisi yang telah divonis mati, I Wayan Suaka, masih bisa bernafas leega lantaran namanya belum masuk dalam daftar 14 orang terpidana mati yang dieksekusi mati regu tembak di Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah (4 dieksekusi, 10 ditangguhkan).

Hukum & Kriminal | Submitted by contributor on Sat, 07/30/2016 - 10:43

narkoba

Empat Gembong Narkoba Telah Dieksekusi Mati

Cilacap, Bali Tribune

Empat terpidana mati dieksekusi di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, sekitar pukul 00.46 WIB, Jumat (29/7). Mereka adalah terpidana kasus narkoba Freddy Budiman (WNI), Seck Osmani (Senegal), Humprey Eijeke (Nigeria) dan Michael Titus (Nigeria).

Hukum & Kriminal | Submitted by contributor on Sat, 07/30/2016 - 10:38

komunis

Pendukung Komunis Mencari Sensasi

Kalimat yang mengatakan “Waspadai bahaya laten komunis di Indonesia” ternyata benar adanya. Hal ini terbukti dari upaya yang tidak henti-hentinya dari pengusung ideologi ini untuk menyalahkan pemerintah atas kejadian masa lalu.

Hukum & Kriminal | Submitted by contributor on Tue, 07/26/2016 - 10:51

HAM

Politisasi Tragedi 1965

Di Denhaag, Belanda, Zak Yacoob, Ketua Mejelis Hakim Mahkamah Internasional membacakan keputusan pengadilan rakyat internasional atas kejahatan kemanusiaan periode 1965 di Indonesia atau International People’s Tribunal (IPT) 1965 (20/7/2016).

Hukum & Kriminal | Submitted by contributor on Fri, 07/22/2016 - 10:12

Korupsi

Dua Koruptor Dana Rumah Budaya Ditahan

Singaraja, Bali Tribune

Kejaksaan Negeri Singaraja menahan dua tersangka tindak pidana korupsi dana bantuan Pelestarian Rumah Budaya Budaya di Desa Kedis, Kecamatan Busungbiu, Ketut Swandita (60) dan Made Sudarisma (56) karena berkasnya sudah P-21. Keduanya diduga menilep dana bantuan tersebut untuk kepentingan sendiri.

Hukum & Kriminal | Submitted by contributor on Thu, 07/21/2016 - 10:39