Hampir Dua Abad, Baru Digelar Karya di Pura Penataran Sangging | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 24 Desember 2024
Diposting : 24 March 2018 15:29
Agung Samudra - Bali Tribune
iuran
PERSIAPAN – Suasana persiapan karya di Pura Penataran Sangging, Banjar Kawan, Kelurahan Kawan Bangli.

BALI TRIBUNE - HAMPIR dua ratus tahun berlalu, baru di Rahinan Tumpek Landep, Sabtu (31/3) mendatang, pengempon Pura Penataran Sangging di Banjar Kawan, Kelurahan Kawan Bangli, menggelar karya Mamungkah lan Ngenteg Linggih. Persiapan karya telah dilakukan oleh pengepon pura sejak enam bulan lalu.

Hal tersebut disampaikan Prajuru Pura Penataran Sangging I Wayan Tamba, I Wayan Suardana, dan I Made Mudianta, Jumat (23/3). Papar Wayan Tamba, dilangsungkanya karya bertepatan dengan selesainya pembangunan di Pura Penataran Sangging. ”Hampir 200 tahun berlalu baru  kembali digelar karya,” ujarnya sembari menambahkan dua generasi tidak mengetahui kapan terakhir pelaksanaan karya.

Kata Wayan Tamba, orang tua hingga kakek yang sudah menjadi Dewa Hyang tidak mengetahui kapan terakhir karya dilaksanakan. Yang jelas dulu pernah dilaksanakan, bukti dari pedeman yang kami temukan saat melakukan pembongkaran salah satu palinggih.

Disinggung terkait persiapan, pengempon pura sudah mulai mempersiapkan karya sejak enam bulan lalu ,atau selesai piodalan Untuk ngayah dilakukan mulai pukul 08.00 Wita hingga 16.00 Wita, kemudian karena waktu sudah mendekati hari H, pelaksanaan ngayah sampai malam hari. Pengemong Pura Penataran Sangging berasal dari beberapa banjar di kelurahan Kawan, Bangli, meliputi Banjar Kawan, Banjar Griya, Banjar Pule. Yang mana pengayah pengarep sebanyak 24 kepala keluarga, sementara baleangkep sebanyak 56 kepala keluarga.

Disebutkan pula bahwa karma dadia juga ada yang berasal dari wilayah Gianyar, seperti Ubud, Sukawati, wilayah Karangsem, serta ada pula dari Buleleng. Sementara untuk anggaran karya menghabiskan anggran sekitar 350 juta. Anggaran karya sudah disipkan sejak tiga tahun lalu. Setiap bulannya dilakukan pesangkepan dan di sana karma membayar iuran, untuk pengarep iuran Rp 150 ribu perbulan dan baleangkep Rp 140 ribu perbulan. Selain itu juga dari punia yang diaturkan karma.

Pada puncak karya Ngenteg Linggih, Kebat Daun, Ngebekin, Ngingkup, Mangun Ayu, akan dipuput oleh Ida Shri Mpu Nabe Pande Tamanbali serta Ida Shri Empu Pande dari Griya Sidan. Karya di Pura Penataran Sangging akan berlangsung hingga Wraspati Kliwon Wuku Ukir, 5 April mendatang.