Denpasar, Bali Tribune
Pebalap jet darat baik Fomula 1 maupun GP2 mendapat undangan dari Pangeran Monaco untuk bermain sepakbola sebelum turun pada kejuaraan balapan bergengsi di dunia di , Monaco, akhir pekan ini.
Salah satu pebalap yang mendapatkan kesempatan bermain sepakbola amal bareng Pangeran Albert di Stadion Louis II, Monaco ini adalah pebalap Pertamina Campos Racing, Sean Gelael. Sedangkan dari F1 di antaranya Sebastian Vettel dan Max Verstappen.
“Buat saya ini kejutan yang menyenangkan. Apalagi acara ini menjelang balapan. Saya menjadi rileks dan menikmati acara ini. Tentu juga senang berinteraksi dengan pebalap F1,” kata Sean Gelael dalam surat elektronik kepada Bali Tribune, Rabu (25/5).
Selain Sean Gelael, pebalap GP2 yang diundang pada pertandingan amal itu adalah Antonio Giovinazzi, Oliver Rowland, Pierre Gasly dan Norman Nato. Sedangkan pebalap F1 selain Vettel dan Max Verstappen ada rekan satu tim Rio Haryanto yaitu Pascal Wehrlein.
Bagi para pebalap dunia, momen kebersamaan dalam sebuah kegiatan di luar balapan menjelang lomba memang jarang dilakukan. Selama ini para pebalap sibuk dengan timnya untuk persiapan balapan. Kalaupun ada kegiatan yang sifatnya untuk relaksasi, biasanya hanya dilakukan sendiri oleh pebalap dengan rekan setimnya.
Buat pebalap F1, musim ini merupakan kali kedua mereka berkumpul bersama. Sebelumnya, mereka juga mengadakan makan malam bersama di sebuah restoran jelang balapan di Sirkuit Shanghai, China. Sementara untuk pebalap GP2 belum ada. Karena itu, Sean dan beberapa pebalap GP2 yang diundang cukup beruntung mendapatkan momen pada laga amal itu.
Mengenai balapan di Monaco, Sean dan Evans mengaku sudah melakukan persiapan yang matang. Selain melakukan tes simulator sirkuit Monako di markas Campos Racing di Valencia, mereka juga mendiskusikan hal-hal teknis dan non teknis tentang balapan di Monako.
Kedua pebalap sepakat bahwa, kualifikasi menjadi kunci pada balapan di Monako dengan karakter sirkuit jalan raya yang sempit. Terkait sesi kualifikasi yang dibagi menjadi dua grup untuk GP2, Sean menilai bahwa ini merupakan pilihan yang terbaik karena cukup efektif untuk menghindari traffic atau mengurangi potensi kecelakaan sesama pebalap.
Akan tetapi, dengan pembagian dua grup ini maka tantangannya justru semakin besar bagi pebalap karena masing-masing grup hanya punya waktu 15 menit di sesi kualifikasi.
“Artinya pebalap cuma punya dua putaran untuk memanaskan ban. Kemudian pada lap ketiga atau keempat, kami harus mulai tancap gas untuk mencatat waktu tercepat. Yang jelas kita harus pintas memanfaatkan momen untuk menggeber mobil ketika temperatur ban sedang bagus-bagusnya,” kata Sean Gelael menjelaskan.