BALI TRIBUNE - Pasangan Burung Merpati tahu bagaimana pentingnya bekerja sama, mulai dari bersarang, mengeram telor bergantian hingga saling menjaga. Meski dilepas, merpati tahu apa dan kemana harus pergi dan tidak melupakan sarangnya (rakyatnya). Karena itulah, Pasangan Mantra Kertha dan Pasangan Kertha-Maha siap bercermin pada Murung Merpati. Hal itu diungkapkan saat Ketut Sudikerta, Cok Ibah dan tim pemenangannya mengikuti pembukaan Kontes Burung Merpaati Bali di Lapangan Parkir Stadion Kapten Dipta, Buruan, Blahbatuh, Gianyar, Minggu (10/6) kemarin.
Ratusan Penggemar Burung Merpati sudah memadati Lapangan Parkir Stadion Dipta, Minggu pagi. Mereka datang dari seluruh Kabupaten/ Kota se-Bali untuk mengikit Kontes Burung Merpati Bali. Suasana pun semakin ramai ketika Calon Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta, Tjokorda Raka Kerthayasa mendatangi tempat kontes yang didampingi Tim Pemenagannya. Kedatangan dua tokoh yang diharpkan menjadi pimpinan Bali dan Gianyar pun disambut hangat, karttean telaj bersedia hadir di tengah-tengah mereka.
Pada kesempatan itu, Calon Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta menyampaikan ucapan terimakasih atas undangan hari itu. Bagi Sudikerta, kegiatannya sangat positif dan dapat dijadikan wadah untuk pelestarian burung Merpati Bali. Kominitas hobi yang berimplikasi pada kelestarian alam ini, diharapkan terus memperdalam pengetahuannya tentang pelestarian Burung Merpati. Dan jika diberikan kesempatan untuk memimpin Bali mendampingi IB Mantra, Sudikarta mematikan akan memeberikan perhatian khusus. “Karena itu, tentunya kami juga mohon dukungan dalam pelaksanaan Pilkada 2018 untuk mendukung dan memilih Paket Matra-Kerta untuk Bali dan Kertha-Maha untuk Kabupaten Gianyar,” tekannya.
Penasehat Komunitas Pencinta Burung Merpati (PKPBM) Bali, Ida Bagus Gaga Adi Saputra, pada kesempatan itu menyampaikan bahwa kegiatan kontes burung merpati ini, tidak hanya sekedar adu gengsi antar pemilik burung merpati Bali. Namuaan yaang lebih penting adalah upaya pelestarian serta ajang silaturahmi antar warga masyarakat yang ada di Bali. Karena itu pihak selalu mendorong agar kegiatan ini dijadikan ajang penyaluran hobi yang mendukung pelesterian alaam dan budaya Bali.
Gus Gaga yang mengkomandani Relawan Pememangan Mantra-Kerta ini juga menegaskan jika burung Merpati tidak pernah ingkar Janji. Karena itulah, bapak I Ketut Sudikerta (Calon Wakil Gubernur Bali) dan Tjokorda Raka Kerthiyasa (Calon Bupati Gianyar) sangat antosias berbaur dalm kontes ini dan mendapat kehormatan dalam pembukaan yang ditandai melepas beberapa burung Merpati. “ Dalam setiap legiatan kami selalu melakukan pelepasan Burung Merpati. Salain mensosialisasikan kampanye damai, juga sebagai simbol kebebasan, memilih tanpa tekanan/intimidasi serta penyebaran informasi yang benar (bukan Hoax) kapad seluruh alam semesta dan masyarakat Bali. Merpati tak kan pernah ingkar janji, sebagaimana halnya Paket Mantra-kerta dan kertha-maha,” tegasnya.
Sementara Ketua Panitia Kontes, Dewa Made Adi Gupta pun menyampaikan bahkan kontes Burung Merpati itu, di laksanakan untuk mempererat antara para penggemar Burung Merpati Bali. Karena kegiatan ini merupakan salah satu wadah untuk melestarikan Burung Merpati Bali sehingga keberadaanya tidak punah. Adapun yang menjadi penilaian dalam kegiatan kontes burung merpati hari itu adalah bentuk tubuh/ Bodi, Jenis dan warna bulu, Cucuk/paruh, Mata dan Sandeh/kuncir pada bagian kepada. “Kami lombakan dalam tiga katagori, antara lain Keras, Cucuk Gading dab Bulu Putih,” terangnya.
Dalam kontes lomba ini, keserasian bulu dan bodi merupakan hal utama dijadikan penilaian, serta yang dilombakan adalah burung merpati Bali saja tidak melombakan burung merpati lainnya, untuk hadiah pada tiap katagori yang dicari hanya juara satu dan dua, yang mendapatkan juara satu memperoleh piala dan uang tunai sedangkan juara dua hanya memperoleh uang tunai.