BALI TRIBUNE - Pujawali di Pura Luhur Tanah Lot, Kediri, Tabanan, berlangsung mulai hari ini, tepatnya Budha Wage Langkir, 13 Juni 2018, dan akan nyejer sampai tanggal 16 Juni 2018. Saat pujawali, umat Hindu dari berbagai daerah di Bali mulai berdatangan memadati pura di tengah laut ini.
Antreannya biasanya saat pagi dan malam hari. Piodalan di Tanah Lot ini juga bersamaan dengan Pura Batu Bolong dan Pura Penataran di kawasan di Tanah Lot. Iring-iringan pemedek menambah keindahan wisata Tanah Lot. Tak jarang, wisatawan berburu mengabadikan momen langka tersebut. Menjelang sore, arus wisatawan semakin bertambah. Mereka ikut berbaur di bibir pantai bersama para pemedek.
Menurut Manajer Operasional DTW Tanah Lot, Toya Adnyana, upacara piodalan ini menambah daya tarik wisatawan. Karena itu, banyak yang menunggu upacara ini untuk menikmati kawasan wisata Tanah Lot. Bahkan, mereka rela menunggu seharian untuk bisa mengabadikan moment yang paling digemari wisatawan asing ini. “Wisatawan sangat antusias melihat langsung prosesi keagamaan di DTW Tanah Lot. Untuk pemedek lokal biasanya kebanyakan berdatangan antara pukul 03.00 – 05.00 pagi harinya, karena pas itu air laut sedang surut-surutnya,” tambahnya.
Untuk upacara ngaturang pujawali di Pura Luhur Tanah Lot akan dilaksanakan mulai pukul 06.00 wita sampai 23.00 wita dan dipuput oleh Pemangku Gede Pura Luhur Tanah Lot “Mangku Semudra”. Kegiatan biasanya mencapai puncak keramaian saat sore sampai malam hari. “Di sini kita juga dibantu oleh teruna teruni dari Desa Pekraman Beraban yang ngaturang ayah secara bergilir. Mereka sudah mulai ngayah dari hari Minggu (10/6),” kataToyaAdnyana.
Jadi,tambahAdnyana, dari masing-masing banjar adat di Desa Pekraman Beraban, secara bergiliran sekaa teruna teruninya ngaturang ayah di Pura Luhur Tanah Lot. “Biasanya mereka secara bergilir dari pagi sampai malam hari. Selain itu jika air laut sedang pasang, pihak panitia akan memasang tali sepanjang area beji fungsinya untuk membantu pemedek yang akan bersembahyang ke luhur ataupun yang akan mepamit selesai bersembahyang, juga kita menyiapkan rubber boat untuk antisipasi,” paparnya.
Sementara satu hari sebelumnya, atau Selasa (12/6), dilaksanakan upacara “Ngebejian” di Beji Kaler Pura Luhur Tanah Lot. Upacara itu dilaksanakan pukul 15.00 wita, untuk menyucikan atau membersihkan semua “pratima” (benda sakral) yang akan dipakai dalam piodalan besoknya dengan air suci dari Beji (sumber air suci) di Pura Luhur Tanah Lot.