Hadiri Deklarasi Damai Pilpres dan Pileg 2019, Gubernur Bali Wayan Koster Minta Masyarakat Jaga Kondusifitas | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 21 September 2018 16:22
redaksi - Bali Tribune
DEKLARASI - Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menghadiri Deklarasi Damai dalam rangka Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) pada tahun 2019 mendatang, yang digelar Polda Bali di Depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Kamis ( 20/9).
BALI TRIBUNE - Gubernur Bali Wayan Koster yang didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menghadiri Deklarasi Damai dalam rangka Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) pada tahun 2019 mendatang, yang digelar Polda Bali di Depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Kamis ( 20/9). 
 
Dalam sambutannya, Gubernur Wayan Koster memberikan apresiasi terhadap acara yang diselenggarakan oleh Polda Bali ini. Menurutnya, acara ini dapat menjadi momentum dalam mewujudkan komitmen bersama dalam menjalani Pilpres dan Pileg serentak 2019 mendatang. Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat secara umum, dan khususnya para calon legislatif maupun calon presiden serta para tim sukses agar menjaga pemilu dengan kondusif, sehingga mampu menciptakan iklim pemilu yang aman, damai dan sejuk. “Terlebih sebentar lagi kita akan menjadi tuan rumah pertemua dunia IMF-WB, jadi saya minta dengan sangat untuk menjaga kondusifitas karena pertemuan ini tidak hanya membawa nama Bali tapi juga Indonesia ”, tegasnya. Disamping itu, Koster yang sebelumnya juga menjadi anggota DPR RI dapil Bali, mengatakan bahwa di era globalisasi saat ini kemajuan teknologi semakin pesat terutama minat masyarakat dalam menggunakan media sosial. Dengan tingginya penggunaan media sosial maka penyimpangan yang terjadi juga semakin tinggi seperti halnya Informasi Hoax. Untuk itu Ia berharap baik masyarakat, para caleg maupun tim pengusung agar menggunakan medsos dengan bijak dan tidak memancing keributan melalui medsos. “Saya harap dengan sistem demokrasi yang kita anut saat ini masyarakat bisa semakin pintar dan bijak dalam berpolitik dan tidak mengedepankan politik yang curang dengan menghalalkan berbagai macam cara terutama dalam pengggunaan media teknologi”,pungkasnya. 
 
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen (Pol) Petrus Reinhard Golose yang juga sebagai inisiator dalam acara tersebut mengatakan bahwa, kegiatan yang dihadiri oleh 16 pengurus partai politik  peserta pemilu beserta caleg dan calon DPD bertujuan untuk menyatukan komitmen dalam mewujudkan Pemilu 2019 yang aman, damai dan sejuk. Disamping itu, ia mengatakan bahwa pemilu 2019 merupakan penanda demokrasi karena masyarakat dilibatkan untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan harapannya. Ia juga mengatakan bahwa, dalam rangka mewujudkan pemilu yang aman maka pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengantisipasi kerawanan dalam pelaksanaan pemilu diantaranya mempersiapkan para personil sekitar 2.888 personel, sedangkan Kodam bersama unsur TNI lainnya menyiapkan 2 ribu lebih personel. “Pemilu 2019 memiliki kerawanan yang kompleks, dimana ini pertama kalinya pileg dan pilpres dilaksanakan serentak dengan ambang batas 4%, untuk itu kami perlu memikirkan pengamanan dalam mengantisipasi kerarwanan tersebut”, urainya. Untuk itu ia mengajak para parpol peserta pemilu bersama seluruh timses beserta jajaran masyarakat untuk terlibat aktif dalam mewujudkan kampanye damai, telebih pelaksanaan pemilu tidak terlepas dari ancaman sabotase hingga terorisme. 
 
Dalam acara yang dihadiri oleh parpol tersebut, secara bersama-sama melakukan  deklarasi damai yang diikuti oleh Gubernur, Wakil Gubernur, Kapolda, Kasdam IX Udayana, Ketua DPRD Bali, Anggota DPD RI dan Kajati Bali.