Diposting : 22 November 2018 19:52
Djoko Purnomo - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Tim biliar Bali yang bakal turun di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Biliar di Bandung, Jawa Barat, 24 November hingga 2 Desember tidak menjadikan kejurnas tersebut sebagai sasaran utama dalam mengejar prestasi, melainkan puncaknya di ajang Pra-PON maupun PON XX/2020 di Papua mendatang.
Misi itu diutarakan Ketua Umum Pengprov POBSI Bali, Njoo Daniel Dino Dinatha. Dijelaskannya, kejurnas merupakan ajang pemanasan, mengukur kekuatan dengan pebiliar provinsi lain serta ajang menambah pengalaman bagi pebiliar muda dan junior.
“Meski bukan sasaran utama, namun kejurnas tetap menjadi tolok ukur para pebiliar Bali dalam mengejar target maksimal sesuai skill dan kemampuan. Kejurnas juga untuk mengintip kekuatan lawan,” kata Dino Dinatha saat melepas tim biliar didampingi manajer tim, Willy Soedarno, Rabu (21/11).
Pasalnya kejurnas bakal diikuti pebiliar tangguh provinsi lain, yang pastinya juga untuk ajang mengintip kekuatan pebiliar provinsi lain dan mengukur kualitas skill sendiri. Karena itulah para pebiliar Bali harus tampil maksimal untuk target maksimal tadi.
“Hal itu sangat penting harus dipahami pebiliar Bali karena tahun depan sudah mulai melakoni ajang Pra-PON. Jadi saya minta para pebiliar Bali fokus saja pada laga di setiap kejuaraan yang diikuti di masa mendatang. Apalagi Bali memang lebih cenderung turun di nomor pool, snooker dan English putra dan puri,” jelas Dino Dinatha.
Para pebiliar Bali yang ambil bagian di event itu disebutkannya yakni, Irwan Limardi, Made ‘Marsel’ Tirta, Barry Suripatty, I Putu Edy Wirawan, I Ketut Erawan, Oei Kiem Han, I Gede Putrawan. Sedangkan bagian Putri, Dhytia Oktora dan Ni Kadek Mei Nanda.
“Khusus Ni Kadek Mei Nanda, saya minta agar memanfaatkan kejurnas itu sebaik mungkin, karena kejurnas itu pertama kali diikutinya. Pasalnya sebagai pebiliar putri berusia 15 tahun, Mei Nanda memiliki masa depan bagus sebagai pebiliar Bali,” demikian Dino Dinatha.