Buka Acara Bulan Bahasa Bali, Rai Mantra Lantunkan Sloka | Bali Tribune
Diposting : 13 February 2019 21:36
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune/ SLOKA - Walikota Denpasar, IB Rai D Mantra, didampingi Sekda Kota Denpasar, A.A N Rai Iswara, melantunkan Sloka serangkaian pembukaan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali di Kota Denpasar, Selasa (12/2) di Lapangan Lumintang Denpasar.
Bali Tribune, Denpasar - Berbagai perlombaan di bidang bahasa, aksara dan sastra Bali memeriahkan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali di Kota Denpasar, Selasa (12/2) di Lapangan Lumintang Denpasar. Lomba tersebut di antaranya Lomba Nyurat Aksara Bali tingkat Sekolah Dasar, Lomba Ngwacen Wacana Beraksara Bali tingkat sekaa teruna, Lomba Masatua Bali tingkat Ibu-Ibu PKK, Lomba Ngwacen Puisi Bahasa Bali tingkat SMP, Debat Bahasa Bali tingkat SMA, dan Lomba Sambramawacana dari pimpinan OPD Pemkot Denpasar.
 
Bulan Bahasa Bali Kota Denpasar ini dibuka secara resmi Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, bersama Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara. Menariknya pada pembukaan tersebut, Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menunjukkan keahliannya dalam melantunkan sastra Bali berupa Sloka. Tak ingin kalah, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara pun juga menunjukkan kemampuannya untuk mengartikan sloka yang dilantunkan Rai Mantra.
 
Alhasil, seluruh peserta dan undangan terpukau dengan penampilan kedua pimpinan di Pemerintah Kota Denpasar ini. “Saat ini kita tidak saja melakukan pelestarian namun secara bersama-sama melakukan penguatan dan pengembagan budaya Bali dengan selalu berpegangan pada Wiweka,” ujar Rai Mantra. Lebih lanjut, Rai Mantra mengatakan, Pemkot Denpasar dengan keterlibatan penyuluh Bahasa Bali telah melakukan langkah dalam pengembangan dan penguatan kebudayaan Bali.
 
Dari kegiatan festival yang telah dilaksanakan setiap tahunnya dengan keterlibatan para siswa sekolah hingga sekaa teruna yang ada. Penguatan ini juga dilakukan dengan mengeluarkan seruan kepada seluruh OPD Pemkot Denpasar yang mewajibkan setiap Purnama, Tilem, dan hari Rabu serta Jumat untuk mewajibkan berpakaian adat Bali dan Berbahasa Bali. “Bulan Bahasa Bali juga sebagai langkah dalam penguatan keberadaan kesusastraan Bali lewat pelestarian, penguatan dan pengembangan yang diharapkan tidak hilang sebagai jati diri kebudayaan Bali,” ujarnya.
 
Dikatakan, modernisasi saat ini diharapkan mampu memperkuat kebudayaan Bali dengan berpikir yang baik mampu memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga berpikir modern mampu ditelaah dengan Wiweka yakni berperilaku yang hati-hati dan penuh pertimbangan. “Artinya tidak ceroboh dalam bertindak dengan selalu mempergunakan akal sehat dan pikiran yang positif, serta selalu mengutamakan perbuatan yang baik dan menghindari perbuatan yang tidak baik,” ujarnya.
 
Perlombaan pada Bulan Bahasa Bali Kota Denpasar diikuti para siswa sekolah dari tingkat SD, SMP, SMA, Ibu PKK, hingga Sekaa Teruna di Kota Denpasar yang telah menjadi pemenang dalam lomba Bulan Bahasa dari tingkat desa. Tak hanya itu, lomba juga diikuti pimpinan OPD yang berjumlah 20 orang. Para pemenang dari perlombaan Bulan Bahasa Bali Kota Denpasar ini otomatis akan menjadi duta Kota Denpasar dalam lomba Bulan Bahasa Bali di tingkat Provinsi Bali.