Balitribune.co.id | Jakarta - Capres Joko Widodo (Jokowi) dinilai unggul dalam debat ke-4 capres 2019. Jokowi diklaim menguasai persoalan terkait tema debat serta menawarkan solusi. Sebaliknya Prabowo terjebak persoalan masa lalu dan terbawa emosi.
"Dari debat akhirnya terlihat Pak Jokowi memahami aspek yang paling fundamental terhadap politik pertahanan, di mana gagasannya melindungi segenap bangsa," kata , seperti kepada wartawan, Sabtu (30/3/2019).
Dari debat, Jokowi menurut Hasto sangat visioner karena berpengalaman dari walikota dan gubernur karena mengerti tata kelola pemerintahan. Hasto mencontohkan soal pernyataan Jokowi yang benar-benar percaya pada kemampuan TNI.
"Sementara Pak Prabowo kalau saya lihat, beliau terjebak pada berbagai persoalan masa lalu, pada persoalan yang diungkap sejak tahun 2009. Di situ Pak Prabowo menunjukkan bagaimana seorang pemimpin seharusnya mampu mengendalikan emosi daripada menyatakan kepada audience, menghardik audience," sambung Hasto.
Padahal seorang pemimpin sambung Hasto perlu merangkul tidak emosional. Pemimpin juga disebut seharusnya tidak terjebak masa lalu.
"Dengan demikian, seluruh debat menunjukkan keunggulan bagi Pak Jokowi. Ini adalah menampilkan watak sejati seorang pemimpin. Tabir seorang pemimpin justru terungkap dalam debat ini, dan Pak Jokowi tampil mencari solusi bagi negeri," imbuh Hasto, seperti diberitakan detikcom.
"Kalau kita melihat, bukan bermaksud menyombongkan diri, tapi dalam seluruh segmen itu, Pak Jokowi unggul atas Pak Prabowo, kecuali penyampaian visi misi, kalau itu kita anggap seimbang. Maka skor bagi Pak Jokowi adalah 5-0, menang Pak Jokowi," kata Hasto.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Politik Median Rico Marbun menilai letupan emosi capres 02 Prabowo Subianto dalam debat sesi III akan memunculkan pandangan pada pemilih. Rico menganggap pemilih akan memiliki pandangan antara 'peduli vs pemarah'. "Nanti akan ada pertentangan dalam benak pemilih. Peduli vs pemarah," kata Rico, usai debat.
Rico mengatakan emosi Prabowo dipantik ketika capres 01 Jokowi menilai rivalnya itu tidak percaya kepada TNI. Karena itu, Prabowo terpancing suasana.
"Prabowo terbawa suasana sebagai 'alpha male'. Figur dominan. Pemantiknya saya lihat saat disinggung Jokowi bahwa Prabowo tidak percaya TNI. (Capres) 02 langsung jawab bahwa dia lebih TNI daripada TNI," paparnya.
"Bahkan kesannya sampai berani memarahi presiden di depan umum. Bahkan sampai memarahi audiens yang terdengar menertawakan tentang kekuatan rudal Indonesia," ujarnya. Rico mengatakan pesan Prabowo soal pertahanan bisa berefek positif dan negatif.
"Kalau pemilih menangkap pesan bahwa 02 memang care terhadap isu kedaulatan akan berefek bagus. Tapi kalau yang ditangkap adalah marah-marah, ini bisa punya efek negatif," kata Rico.