Wabup Suiasa menjelaskan, pada momentum ini bukan sebatas untuk mencari ajang yang terbaik dalam lomba, namun yang perlu dimaknai dalam penilaian evaluasi dan perkembangan desa adalah sebagi parameter dalam menjalankan suatu pembangunan desa di berbagai sektor. “Hal ini juga mempercepat dari tujuan-tujuan nasional dalam membangun desa itu sendiri. Baik memacu pemberdayaan masyarakat serta membangun daya saing masyarakat desa itu sendiri,” ujarnya.
Lebih lanjut pejabat asal Desa Pecatu ini mengatakan, hal ini juga sebagai momentum dalam melakukan instrospeksi. “Kita sudah menampilkan segala potensi serta inovasi yang ada di Desa Dalung secara maksimal termasuk tingkat capaian kemapanan masyarakat baik dari segi ekonomi maupun sosialnya. Jadi dengan segala pembinaan ini kita harapkan desa itu bisa mampu berdaya saing dan mampu mandiri sesuia dengan tantangan global saat ini,” terangnya.
Sementara Perbekel Dalung, I Gede Putu Arif Wiratya mengatakan, untuk mengimplementasikan program kerja desa, pihaknya telah membentuk lembaga masyarakat dea yang terdiri dari lembaga pemberdayaan masyarakat , PKK, karang taruan, kelompok tani dan linmas. “Kami juga didukung oleh kembagaan adat yang terdiri dari tiga desa adat. Terkain kesehatan masyarakat di Desa kami tidak ada nanak yang berstatus Stunting serta tingkat kematian kelahiran di Desa kita analah nol persen,” urainya.
Sebagai langkah inovasi desa, kata Arif, dibidang persampahan pihak desa telah membentuk bank sampah disetiap banjar yang diberi nama Mangu Sri Kandi yang bekerjasama dengan pihak DLHK Badung. Selain itu Desa Dalung telah membentuk kelompok Dalung Creatif Recycle (DCR) dengan gerakan 3R (reduce, reuse dan recycle). “Partisipasi dan swadaya masyarakat Dalung sangat tinggi, hal ini ditunjukan dengan adanya pembangunan Pura Dalem Gede Desa Adat Dalung dan pengadaan lahan wantilan dengan swadaya masyarakat sebesar 8,7 miliar,” paparnya.
Ketua Tim Penilai dari Provinsi Bali, Putu Anom Agustina yang juga Kepala PMD Bali ini mengatakan, dalam kegiatan penilain evaluasi lomba desa ini memang benar sesungguhnya juara tidak menjadi tujuan utama. Lomba ini adalah untuk evaluasi sejumlah program desa, sejauh mana sudah bisa dijalankan. “Yang terpenting lain dalam kegiatan ini sejauh mana pihak desa melakukan langkah-langkah untuk bersinergi dengan masyarakat dalam mencapai perencanaan-perencanaan yang sudah dibuat dari bawah,” katanya. ksm/uni