Diposting : 31 May 2019 12:23
Redaksi - Bali Tribune
balitribune.co.id | Amlapura - H-5 Lebaran, arus penyebrangan di Pelabuhan Padang Bai, Karangasem Kamis (30/5) kemarin berlangsung sangat padat. Antrean truk tadi malam meluber hingga keluar pelabuhan atau sejauh hampir satu kilometer. Sedangkan ribuan pemudik bermotor mengantre di empat titik.
Jika pada hari-hari sebelumnya arus penyebrangan didominasi oleh truk barang dan sembako, namun sejak H-6 malam hingga H-5 kemarin, arus penyebrangan sudah mulai dipadati oleh kendaraan pemudik, baik roda dua maupun roda empat disamping bus-bus besar antar provinsi yang juga terlihat antre untuk masuk kedalam kapal.
Berdasarkan pantauan koran ini di Pelabuhan Ujung Timur Bali tersebut Kamis kemarin, kepadatan arus mudik lebih cendrung terjadi pada malam hari, dimana sebagian besar pemudik memilih untuk berangkat malam. Selain karena alasan kondisi mereka lebih fit selepas berbuka puasa, berangkat mudik pada malam hari juga menjadi pilihan untuk menghindari cuaca yang panas dan kemacetan lalulintas disepanjang rute mudik yang mereka lalui.
Zaeni, salah seorang pemudik asal Kota Bima, NTB kepada koran ini mengaku dia dan kerabatnya memilih untuk mudik lebih awal. Selain karena sudah mendapatkan cuti dari kantor atau perusahaan tempatnya bekerja, mudik awal juga dilakukan karena jarak tempuh yang harus dilaluinya sangat jauh yakni udik dari Jakarta menuju kampung halamannya di Kota Bima, NTB.
“Kami memang lebih memilih mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan, selain juga karena kami berangkat dari Jakarta menuju Bima itu jarah tempuhnya sangat jauh yakni dua hari perjalanan,” ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan data perkiraan yang dipasang oleh PT ASDP di Pos Pengamanan Terpadu Mudik Lebaran, di Kantor PT ASDP Padang Bai, pada H-5 jumlah kendaraan pemudik untuk roda dua diprediksi mencapai 2000-3000 motor. Sementara kendaraan pribadi atau roda empat sekitar 300 unit.
Sedangkan untuk penyebrangan truk barang, dari pantaun koran ini dari pagi hingga malam hari, truk barang masih diberikan kesempatan untuk menyebrang. Sedangkan antrean truk pada malam hari meluber hingga keluar pelabuhan atau sejauh hampir 1 kilometer.
Untuk kendaraan roda dua, terpantau sangat padat dimana ribuan pemudik bermotor antre di empat titik. Antrean titik pertama berada di jalur pembelian tiket penyebrangan, titik antrian kedua berada di lajur motor setelah loket tiket penyebrangan. Titik antrean ketiga berada ditenda yang dibangun PT ASDP tepatnya di sebelah antrean kendaraan roda empat dan titik antrean keempat berada di lajur motor sebelah lapangan parkir truk barang.
Untuk mengatasi terjadinya antrean panjang yang bisa mengakibatkan terjadinya stagnansi, pihak Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Padang Bai, telah menyiapkan kapal extra yang akan dioperasikan sewaktu-waktu jika terjadi stagnansi.uni