Diposting : 11 June 2019 13:21
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
balitribune.co.id | Negara - Kembali mamalia laut ditemukan terdampar di pantai selatan Jembrana, Senin (10/6) pagi. Kali ini seekor hiu terdampar dalam kondisi lemas di Kawasan Pantai Sumbersari, Desa Melaya, Kecamatan Melaya.
Kendati warga yang menemukannya berusaha mengembalikan hiu tersebut ke laut, namun gagal hingga akhirnya mati. Terdamparnya hiu ini merupakan peristiwa langka dan baru pertamakali terjadi di Jembrana selama satu dekade terakhir.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Banjar Sumbersari, I Ketut Subanda dikonfirmasi Senin (10/6) mengatakan hiu tersebut ditemukan pertamakali oleh anggota Pokdarwis, I Putu Singkong di pinggir pantai setempat, sekitar pukul 06.30 Wita. Saat ditemukan, kondisi mamalia laut ini sudah lemas, tapi masih bisa bergerak. Bahkan sejumlah warga pesisir yang mengetahui adanya hiu terdampar dalam kondisi hidup itu selanjutnya berusaha menyelamatkan dengan mendorong kembali ke laut. Namun usaha warga tidak berhasil lantaran kondisi hiu sudah lemas hingga akhirnya mati.
Adanya hiu terdampar tersebut disikapi serius oleh intansi terkait. Setelah mendapat informasi tersebut, petugas dari bidang Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Pengambengan (PSDKL) langsung turun kelokasi melakukan pengecekan. Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan ini memastikan jenis dan penyebab hiu tersebut terdampar hingga mati di lokasi tersebut. Petugas PSDKL yang memimpin pengecekan, Albertus Septiono dikonfirmasi mengatakan hiu yang terdampar itu merupakan jenis Carcharinus Longimanus yang masih satu famili dengan Hiu Koboy.
Setelah dilakukan identifikasi fisik, diketahui panjang tubuhnya sekitar 2,84 meter, lingkar badan 80 cm dan seluruh bagian tubuh dipastikannya masih utuh. “Tidak ada luka pada tubuh hiu,” ujarnya.
Bangkai hiu ini langsung dievakuasi untuk penyelidikan lebih lanjut. Petugas dari PSDKL Pengambengan membawa bangkai ikan hiu untuk dibekukan di cold storage di Pengambengan. Petugas selanjutnya akan membedah tubuh hiu untuk memastikan sebab-sebab kematiannya. “Hiu ini bukan ikan yang termasuk dilindungi. Tapi kami akan cari tahu apa penyebab sampai terdampar dan mati di pantai,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jembrana, I Made Dwi Maharimbawa mengatakan hiu terdampar ini merupakan peristiwa langka. Kendati sebelumnya pada tahun 2019 ini, ada dua kasus hewan laut yang mati terdampar yakni paus yang mati terdampar di Pantai Air Kuning dan Pekutatan. Namun selama kurun waktu 10 tahun terakhir ini, baru sekali diketahui adanya hiu terdampar di wilayah pesisir Jembrana.