Jelang Puncak Latihan, 7 Anggota Paskibraka Kesurupan | Bali Tribune
Diposting : 14 August 2019 14:18
Ketut Sugiana - Bali Tribune
Bali Tribune/ TINJAU - Wabup Made Kasta meninjau keadaan SKB Banjarangkan canangkan pecaruan.
balitribune.co.id | Semarapura - Menjadi anggota Paskibra Klungkung ternyata tidak mudah. Selain harus menjalani karantina sebulan penuh, mereka juga harus menghadapi hal yang berbau mistis. Ada tujuh anggota Paskibra yang mengalami kesurupan ketika menjalankan karantina di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Banjarangkan, Minggu (11/8). Adanya paskibraka yang kesurupan ini diakui Wakil Bupati Klungkung, Made Kasta.
 
Wabup  Made Kasta yang juga sebagai pembina Paskibra Klungkung  ini mengaku tidak langsung turun melihat kondisi anggota Paskibra yang mengalami kesurupan. Saat itu, kebetulan dia mengaku kondisi tidak sehat. Tapi pihaknya telah memberikan solusi kepada panitia untuk menyadarkan tujuh anggota Paskibra yang kesurupan  tersebut. “Sebenarnya saya yang mengisi materi kemarin (Minggu—red). Tapi karena kondisi saya kurang sehat, maka diwakili Asisten III, Wayan Sumarta,” ujar Wabup Kasta, seusai mengecek pemondokan anggota Paskibra, Selasa (13/8).
 
Menurutnya, kejadian niskala tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 wita seusai Asisten III, Wayan Sumarta memberikan pembekalan tentang disiplin Paskibra. Ada tujuh anggota Paskibra yang mengalami kesurupan. Mereka semuanya yang kesurupan anggota paskibra perempuan. Kesurupan yang dialami anggota paskibra inipun cukup lama selama dua jam.
 
Ada yang mengaku meminta sesaji berupa permen, susu, geti-geti, sama pisang emas kembar. Sebelum mengalami kesurupan, ada juga anggota Paskibra yang sempat melihat empat anak-anak mendekatinya sehingga dia langsung kesurupan. Mereka yang kesurupan akhirnya sadar setelah diperciki tirta (air suci). “Saya sempat sarankan agar diperciki tirta dengan memakai tiga batang daun dadap. Jadi semuanya cepat sadar,” ujar Wabup Klungkung yang juga seorang paranormal kondang.
 
Dengan adanya persoalan tersebut,  Wabup Kasta menyarankan perlu adanya upacara Rsi Gana di SKB. Karena selama berdiri baru sekali digelar upacara seperti itu. Belum lagi lokasi SKB diakui wabup yang juga seorang penekun spiritual ini cukup anget atau angker. Karena lokasinya juga berada di dekat Tukad Melangit dan di sekitarnya juga ada beji atau tempat mesucian. “Memang waktu ini sudah digelar upacara pecaruan abrumbunan di SKB. Tapi saat kejadian panitia lupa menghaturkan sesajen di sana,” ungkapnya.
 
Untuk diketahui SKB Banjarangkan sempat menggelar ritual berupa upacara pecaruan abrumbunan di lingkungan setempat, Rabu (7/8) lalu. Ritual ini dilakukan untuk menetralisir dan menghindari gangguan mahluk astral jelang dimulainya karantina anggota Paskibra Kabupaten Klungkung pada Jumat (9/8) lalu. Apalagi dari pengalaman sebelumnya, ada saja anggota Paskibra yang mengalami kesurupan.
 
Upacara pecaruan yang dipuput salah seorang pemangku ini berlangsung sekitar pukul 09.00 Wita. Aura magis sempat terasa menjelang prosesi dilaksanakan. Karena salah satu pegawai SKB tiba-tiba mengalami kesurupan di sebelah barat gedung aula yang dipergunakan sebagai tempat pertemuan dan kelas belajar. Dalam kondisi kesurupan, tubuh pegawai tersebut seperti terlihat ular berlikuk likuk.
 
Setelah itu dia terlihat seperti menyembah-nyembah dan berlari kearah Pura Padmasana SKB. Situasi ini juga sempat disaksikan Wakil Bupati Klungkung  I Made Kasta yang sedang melakukan kunjungan ke SKB Banjarangkan. Dalam kunjungannya, Wabup Kasta juga menilai banyak bangunan atau tempat di lokasi ini tidak sesuai dengan asta kosala kosali. Diantranya soal kondisi Padmasana di SKB yang terlalu rendah dari jalan dan kondisi halaman Padmasana yang tidak nyikut.
 
Dalam kunjungannya itu, wakil bupati asal Desa Akah ini juga menemukan atap gedung aula SKB rusak. Sejumlah genteng dibagian timur terlihat bergeser hingga membuat celah dibagian atas. Kondisi ini dikhawatirkan mengganggu aktifitas didalamnya, terlebih dalam waktu dekat akan digunakan untuk kelas belajar anggota Paskibra saat dikarantina.
 
Kasubag TU SKB Banjarangkan, Nengah Sukarsi tidak menampik realita tersebut. Diapun menyebutkan kalau kerusakan tersebut semakin parah sejak setahun terakhir. Pihaknya pun sudah melakukan inventarisir dan melaporkan ke Dinas Pendidikan untuk mendapat perbaikan.
 
Kabid PAUD dan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan, Wayan Sarjana mengakui ada beberapa bangunan utama di SKB Banjarangkan yang harus segera direhab. Khusus untuk gedung aula di SKB Banjarangkan, tahun 2019 ini sudah disiapkan anggaran sebesar Rp. 100 juta dari APBD 2019 untuk rehab ringan. (u)