Diposting : 24 April 2020 21:09
Agung Samudra - Bali Tribune
Balitribune.co.id | Bangli - Walaupun bukan sebagai rumah sakit rujukan untuk menangani pasien positif terpapar virus corona (Covid-19), Rumah Sakit Umum (RSU) Bangli menyediakan ruang isolasi bagi pasien positif Covid-19. Dengan tersedianya ruang isolasi, maka RSU Bangli bisa menangani perawatan pasien positif Covid-19.
Direktur RSU Bangli dr. I Nyoman Arsana saat dikonfirmasi membenarkan telah menyedikan ruang isolasi dan ruang pengambilan sampel swab. ”Untuk Ruang isolasi kami memanfaatkan ruang Wings yang berdekatan dengan ruang IGD,” ujar Nyoman Arsana, Jumat (24/4)
Beber Nyoman Arsana, ruang isolasi dilengkapi dengan enam bed (tempat tidur). Sementara untuk petugas yang nantinya akan bertugas di ruang isolasi juga telah disiapkan. Ruang isolasi diperuntukkan bagi pasien positif yang sakit. Sementara jumlah petugas medis yang ditugaskan di ruang isolasi yakni 20 perawat dan beberapa dokter.
Kebijakan yang diambilnya adalah sebagai bentuk langkah antisipasi jika sewaktu-waktu ada ledakan jumlah pasien positif yang harus mendapat penanganan medis. Selain itu pihaknya juga menyiapkan ruangan khusus untuk pengambilan sampel Swab. ”Dengan ketersediaan ruangan khusus pengambilan usap hidung dan tenggorokan untuk swab maka pasien tidak lagi harus ke RS Sanglah untuk sampel bisa diambil di RS Bangli sebelum dikirim ke RS Sanglah,” jelasnya.
Anggota DPRD Bangli Dewa Gede Suamba Adnyana sangat mengapresiasi kebijakan yang dilakukan direktur RSU Bangli. “Kami salut dengan langkah yang diambil Direktur RS Bangli yang menyiapkan ruang isolasi bagi pasien positif Covid-19,” tuturnya
Kata Dewa Suamba, walaupun bukan sebagai RS rujukan, tentu dengan keberadaan ruang isolasi setidaknya sebagai bentuk langkah antisipasi kedepannya jika terjadi lonjakan kasus Covid-19. ”Berkaca dari kasus pasien positif yang sempat dipulangkan ,dengan ketersediaan ruang isolasi tentu hal serupa tidak terulang lagi, walaupun untuk pasien positif penanganannya menjadi tanggung jawab pemprov, kami selaku wakil rakyat sangat mengapresiasi langkah yang telah dilakukan pihak RSU Bangli,” jelas politisi asal PDIP ini.
Selain itu dengan adanya ruang pengamilan sampel untuk test swab, tentunya pasien akan merasa dimudahkan. Artinya pasien tidak harus lagi jauh-jauh ke RS Sanglah. Tenaga medis yang ditugaskan di ruang isolasi tentunya harus mendapatkan insentif “Melihat resiko pekerjaan mereka layak mendapat insentif,” kata mantan PMI ini.
Hal senada juga diungkapkan anggota DPRD Bangli, Kadek Diana, pihaknya sangat mendukung kebijakan yang telah diambil Direktur RSU Bangli dengan menyediakan ruang isolasi dan test swab. Kadek Diana berharap untuk pelaksanaan rapid test tidak lagi dilakukan di Puskesmas namun dipusatkan di RS Bangli. ”Kondisi Puskesmas ramai dengan pasien, kami takut justru pasien lain bisa terkontaminasi Covid-19, alangkah baiknya untuk rapid test dipusatkan di RS Bangli,” jelas politisi PDIP ini.