Diposting : 10 May 2020 21:59
I Made Darna - Bali Tribune
Balitribune.co.id | Mangupura - Mewabahnya virus Corona (Covid-19) bisa menambah angka kemiskinan di Kabupaten Badung. Nah, untuk mencegah masyarakat jatuh miskin gara-gara pandemi global ini, sebagian besar masyarakat Gumi Keris yang terdampak Covid-19 “diguyur” berbagai bantuan, baik yang datang dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten hingga tingkat desa.
Seperti yang dilakukan di Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Hampir sebagian besar warga di desa itu telah menerima bantuan untuk penanggulangan Covid-19. Bantuan yang dikucurkan selain berupa alat pelindung diri (APD) juga berupa bantuan sosial untuk penguatan ekonomi warga.
“Sebanyak 53,7% masyarakat sudah menerima berbagai jenis bantuan dari pemerintah dari total 1.090 jumlah KK yang ada,” ungkap Menurut Pj Perbekel Sulangai I Gede Sukadana di sela-sela penyerahan APD dan Washtafel Portable untuk tempat publik di Desa Sulangai, Minggu (10/5).
Bantuan yang disalurkan diantaranya, bantuan rutin seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Sementara dalam rangka penanggulangan bencana non alam Covid-19 pemerintah juga memperluas bantuan kepada masyarakat diantaranya BPNT Darurat Covid-19 (Program Kartu Sembako), Kartu Pra Kerja, Bantuan Sembako Terdampak Covid-19 dari Pemerintah Kabupaten Badung dan BLT Dana Desa. Sedangkan masih ada 62 KK data warga Sulangai masih dalam verifikasi program (BST) Kementerian Sosial.
“Sudah hampir setengah lebih warga kami menerima bantuan dari pemerintah. Baik itu bantuan rutin maupun perluasan dalam rangka menghadapi bencana Covid-19 ini," kata Gede Sukadana.
Secara khusus untuk pendataan dan penyaluran BLT Dana Desa dilakukan bersama-sama Perangkat Desa, BPD dan masukan dari lembaga yang ada di desa. Dengan begitu bantuan dari pemerintah ini bisa tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat terdampak yang sedang membutuhkan.
"Untuk pendataan BLT Dana Desa kami juga bahas di Musdessus Desa Sulangai bersama BPD, Lembaga Adat dan tokoh masyarakat desa,” tegasnya.
Sementara bagi beberapa warga yang belum masuk skema bantuan yang sudah diturunkan akan diajukan ke program lain. Salah satunya program Kementerian Sosial RI. “Bagi warga yang belum dapat bantuan kami ajukan ke program lain. Kami juga sudah komunikasikan dengan Desa Adat yang akan segera memberikan bantuan setelah ini. Sehingga tidak ada warga Sulangai menjadi miskin karena Covid-19,” pungkas Gede Sukadana.