Begini Masukan Warga Saat Anggota Dewan, Rai Warsa Lakukan Reses di Dapilnya | Bali Tribune
Bali Tribune, Rabu 15 Januari 2025
Diposting : 3 November 2020 05:09
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/ Rai Warsa saat di pura desa lan puseh petulu, kec ubud.
Balitribune.co.id | Gianyar - Anggota DPRD Bali, Made Rai Warsa melakukan reses di daerah tempat pemilihannya. Dari reses yang berlangsung hingga, Sabtu (31/10) banyak persoalan dan permasalahan yang disodorkan terhadap dirinya.
 
Salah satunya, masalah mandegnya proyek penataan kawasan wisata kokokan Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Pada pertemuan dengn masyarakat di Pura Desa lan Puseh setempat, seorang doktor yang juga dosen di Institut Seni Indonesia (ISI) Made Suardana membeber proyek penataan kawasan wisata kokokan  Petulu.
 
Bahkan proyek dari pembangunan tersebut mangkrak sampai sekarang. Setelah ditelusuri ternyata proyek tersebut bersumber dari pemerintah pusat. "Saya berharap terkait masalah ini agar mendapat tindak lanjut dari pemerintah," tutur Suardana.
 
Selain persoalan proyek itu, Klian dinas Desa Petulu  menyampaikan usulan agar dibuatkan trotoar jalan desa. Tentu usulan ini sebagai penunjang Petulu sebagai desa yang punya ciri khas dengan kokokan. "Saya berterima kasih sekali sudah ada anggota dewan turun ke desa kami untuk menyerap aspirasi atau masalah yang terjadi di desa kami," sambung Kades Petulu Cokorda Agung Satria Darma.
 
Rai Warsa yang merupakan anggota Dewan dari Fraksi PDIP ini sangat antusias mendengarkan persoalan ini. Disampaikannya terhadap apa yang menjadi problematik desa akan disampaikan  lewat pokok-pokok pikiran. 
 
"Saya segera akan menelusuri mandegnya proyek penataan kawasan wisata Petulu. Saya akan langsung kontak kepala Bappeda Bali," tegas Rai Warsa, seraya memastikan akan melanjutkan resesnya di Banjar Karang Suwung dan Banjar Margatengah, Kecamatan Payangan.
 
Sebelumnya, pada reses beberapa hari lalu dilakukan di dadia Para Gotra Dalem Tarukan Banjar Cebok, Kecamatan Tegallalang. Disana, Rai Warsa mendapat masukan warga agar bangunan vila atau hotel, wajib bercirikan khas Bali.