Tingkat Kesembuhan Corona di Denpasar 93,08 Persen | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 07 Februari 2025
Diposting : 15 December 2020 06:53
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune/ I Dewa Gede Rai
Balitribune.co.id | Denpasar -  Tingkat prosentase kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar telah mencapai 93,08 persen. Pun demikian, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar kembali mencatat penambahan kasus positif. 
 
Pada Senin (14/12) pasien sembuh bertambah 37 orang dan terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 20 orang, tersebar di 9 wilayah desa/kelurahan. 
 
Berdasarkan Data GTPP Covid-19 Kota Denpasar, persebaran kasus positif  mengalami peningkatan di empat wilayah desa/kelurahan. Yakni Desa Pemecutan Kelod dan Desa Sumerta Kaja yang mencatatkan penambahan 4 kasus. Disusul Kelurahan Padangsambian dan Desa Dangin Puri Kaja yang mencatatkan penambahan kasus sebanyak 3 orang. Desa Pemogan juga turut mencatatkan penambahan kasus sebanyak 2 orang. 
 
Sedangkan sebanyak 4 desa/kelurahan mencatatkan penambahan kasus sebanyak 1 orang. Sementara itu, 34 desa/kelurahan nihil penambahan kasus. 
 
Secara komulatif kasus positif tercatat 4.205 kasus,  angka kesembuhan pasien Covid-19 3.914 orang  (93,08 persen), meninggal dunia 95 orang (2,26 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan  196 orang (4,66 persen).
 
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, saat menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 Kota Denpasar di ruang Press Room Kantor Walikota Denpasar pada Senin (14/12) menjelaskan bahwa kasus Covid-19 masih terus mengalami pergerakan. Sehingga GTPP tetap memberikan perhatian serius bagi wilayah yang kasusnya yang cukup tinggi. 
 
Lebih lanjut Dewa Rai mengatakan bahwa berbagai upaya  terus dilaksanakan guna mendukung upaya penurunan zona resiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian. 
 
“Mari bersama sama lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah masih  mendominasi, hal ini mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi," ujar Dewa Rai.