Diposting : 30 December 2020 11:08
Bernard MB. - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Motif tewasnya pegawai teller Bank Mandiri Tuban, Ni Putu Widiastuti (24) masih misterius. Namun hasil pemeriksaan luar terhadap jenazah korban, diduga kuat gadis cantik itu sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku. Sebab, jumlah luka pada tumbuh korban bertambah menjadi 32.
Kepala Forensik Rumah Sakit (RS) Sanglah, dr Alit mengatakan, pihaknya menerima jasad korban pada pukul 12.40 Wita. Setelah itu dilakukan pemeriksaan luar berdasarkan permintaan Polresta Denpasar. Hasil pemeriksaan, korban meningal kurang lebih 8 jam sebelum diterima jenazahnya. Kemudian terindentifikasi luka - luka yang ada pada tubuh korban. "Terdapat 32 luka pada tubuh korban. Diantaranya 25 luka tusukan akibat senjata tajam. Sianya diduga luka terbuka akibat korban melakukan pelawanan," ungkapnya.
Dijelaskan dr Alit, luka tusukan itu terdapat pada bagian dada, leher kiri, punggung, perut atas. Sementara luka terbuka di telapak tangan kanannya dan bebepa bagian tubuh. Luka terbuka pada telapak tangan kananya itu diduga korban melakukan perlawanan. Sementara untuk memastikan penyebab kematian korban akan diketahui setelah dilakukan otopsi. "Kalau dilihat dari penampakan pada jenasah, termasuk selaput lendir pada bola mata bentuk pucat, maka pendarahanlah yang menjadi penyebab kematian," terangnya.
Pihak Forensik juga sudah mengambil swab di kelamin korban untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Pengambilan swab itu untuk memastikan apakah ada usnsur kekerasan seksual terhadap korban atau tidak dalam pembunuhan itu. Hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan adanya tanda - tanda bercak diduga pelecehan pada kemaluan korban. "Masih tunggu hasilnya dari Laboratorium," ujarnya.
Sementara itu, Selasa (29/12), anggota Sat Reskrim Polresta Denpasar masih siaga di TKP. Mereka terus melakukan penyelidikan, baik mencari ketarangan tambahan dari sejumlah saksi maupun mencari bukti petunjuk di seputaran rumah korban di Jalan Kerta Negara Gang Widura No. 24 Desa Ubung Kaja, Denpasar.
"Kami memperbanyak keterangan saksi dan bukti CCTV. Sebab pasca kejadian tidak ada saksi mata dan juga sama sekali tidak ada CCTV," ujar seorang petugas.
Sedangkan pacar korban sedang menjalani pemeriksaan secara intensif di Mapolresta Denpasar. Kabarnya, beberapa bulan lalu mereka berdua liburan keluar negeri. Dan terakhir, Sabtu (27/12) korban bersama pacar itu memasang tripleks warna itu di pintu gerbang rumah bagian dalam untuk menutup celah pagar besi itu.
"Pacarnya masih diperiksa dan didalami keterangannya," ujar petugas itu.
Mengenai dugaan korban sedang hamil karena perutnya besar, Kasubbag Humas Polresta Denpasar IPTU Ketut Sukadi mengaku tidak tahu. "Belum ada keterangan hamil sesuai data yang kami terima," katanya.