balitribune.co.id | Semarapura - Warga Desa Kamasan termasuk warga Banjar Jelantik Kuribatu Desa Tojan, Kecamatan Klungkung belakangan ini sulit mendapatkan air bersih. Warga sekitar mengaku mendapatkan air bersih pada tengah malam. Atasi masalah tersebut, Bupati Suwirta bersama Direktur PDAM Klungkung I Nyoman Renin Suyasa dan jajaranya langsung turun kelapangan mengurai permasalahan tersebut, Minggu (7/11/2021).
Dalam pantaunya Bupati Suwirta melihat, penyebab utamanya adalah ketidakseimbangan antara debit air yang diangkat dari sumbernya untuk kebutuhan masyarakat. "Buka tutup palep hanya untuk membagi air yang sifatnya sementara. Pipa normalisasi sumber air rendang adalah solusi. Tapi sayang pekerjaannya agak mundur setelah sempat koordinasi dengan pihak BWS," ujar Bupati Suwirta
Lebih lanjut pihaknya memberikan solusi kolaborasi adalah pemanfataan maksimal air dari sumur bor termasuk sumber-sumber mata air yang ada seperti di Bajing dan lainnya. "Saya tugaskan PDAM untuk mencoba buka tutup secara bergilir agar pelanggan dapat air secara merata walaupun bergilir sembari menunggu ujicoba saluran dengan perpompaan dari mata air rendang," tegasnya dihadapan Dirut PDAM.
Direktur PDAM Panca Mahottama Klungkung I Nyoman Renin Suyasa mengatakan sembari menunggu perbaikan saluran mengganti sistem penarikan air di mata air Rendang yang sebelumnya dengan sistem gravitasi menjadi sistem perpompaan akan dilakukam sistem buka tutup palep. "Untuk di Desa Kamasan akan kami lakukan sistem buka tutup palep untuk sementara memenuhi kebutuhan air menjelang hari raya galungan, sehingga masyarakat tidak lagi bergadang mencari air. Termasuk air yang menuju Banjar Jelantik Kuribatu sementara bersabar masih melakukan pengisian pipa induk," ujar Nyoman Renin Minggu (7/11/2021).