balitribune.co.id | Negara – Kondisi cuaca ekstrem akhir-akhir ini kini menjadi perhatian serius di Jembrana, terlebih menjelang pergantian tahun. Seluruh potensi yang ada di Jembrana kini sudaha disiagakan untuk mengantisipasi resiko dampak bencana, tak terkecuali juga desa adat. Masyarakat kini diminta meningkatkan kewaspadaan serta mengokohkan semangat gotong royong dalam merespon bencana.
Belakangan ini kondisi cuaca kurang bersahabat. Hujan deras disertai angin yang terjadi akhir-akhir ini mengakibatkan berbagai musibah seperti banjir, tanah longsor hingga pohon tumbang. Begitupula dengan kodisi pasang yang mengalami peningkatan signifikan menyebabkan banjir pesisir (rob) hingga memperparah dampak abrasi. Kondisi alam tersebut menimbulkan kerusakan infrastruktur, baik itu bangunan tempat tinggal, tempat ibadah hingga fasilitas umum. Situasi ini disikapi serius instansi terkait di Jembrana.
Kini seluruh potensi penanganan bencana di Jembrana telah disiagakan untuk mengantisipasi kerawanan bencana yang terjadi di penghujung tahun 2021 ini. Di Jembrana Selasa (7/12) telah digelar Apel Kesiapan Penggelaran Sarana Prasarana dan Personil dalam rangka antisipasi bencana alam. Apel yang digelar di GOR Kresna Jvara, Lingkungan Sawe, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana tersebut diikuti oleh lintas intansi seperti Polres Jembrana, Kodim 1617/Jembrana dan Detaseme C Brimobda Bali.
Selain itu juga diikuti jajaran instansi daerah seperti Satpol PP Kabupaten Jembrana, Dinas PUPRPKP Kabupaten Jembrana, BPBD Kabupaten Jembrana, Dinas Perhubungan. Sedangkan intansi vertical yang ikut dalam gelar yakni BMKG dan Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Selain itu juga dilibatkan komponen adat dari Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Jembrana. Selain menggelar pasukan yang disiagakan untuk mengatisipasi dan merespon bencana, juga digelar kapasitas yang dimiliki.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten II Sekda Jembrana, I Gusti Ngurah Sumber Wijaya menyatakan pelaksanaan apel siaga kali ini merupakan antisipasi terjadinya bencana. Menurutnya selain untuk penggelaran sarana prasarana serta personil yang terkait, juga dimaksudkan untuk peningkatan pemahaman kemampuan dan keterampilan baik aparat maupun masyarakat dalam antisipasi dan pengurangan resiko bencana maupun penanggulangannya.
Ditegaskannya pengurangan resiko bencana dan penanggulangan terhadap bencana yang terjadi bukanlah semata-mata menjadi tanggung jawab dari pemerintah Polri dan TNI, “pengurangan resiko bencana dan penanggulangan dampak bencana merupakan menjadi tanggung jawab kita bersama termasuk didalamnya warga masyarakat termasuk juga pihak swasta,” ujarnya. Pihaknya kembali mengingatkan agar semua komponen tersebut pro aktif dalam upaya-upaya pengurangan resiko bencana.
"Marilah kita terus bersinergi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada termasuk pencegahan dan penanggulangan bencana melalui peningkatan sifat gotong royong yang telah menjadi sumber kekuatan kesetiakawanan diantara warga masyarakat. Saya sangat mengapresiasi Bapak Kapolres Jembrana beserta jajarannya dan aparat lainnya atas terlaksananya kegiatan ini. Apa yang telah kita perbuat bersama-sama untuk kepentingan warga masyarakat benar-benar bermanfaat," jelasnya.
Sementara itu Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, S.H, S.I.K., M.I.K. menyatakan pihaknya selalu siap sedia membantu masyarakat dalam setiap situasi dan kondisi yang terjadi, termasuk juga terhadap kerawanan dan potensi bencana di Kabupaten Jembrana. “karena sudah tugas dan kewajiban kami selaku aparat untuk melayani masyarakat, terutama dalam mengantisipasi situasi cuaca akhir-akhir ini berubah sangat signifikan (ekstrem) yang berpotensi timbulnya gangguan kamtibmas.,” tandasnya.