Bangli, Bali Tribune
Hujan deras yang mengguyur Bangli, Rabu (14/12/2016) siang, mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor. Air yang meluap gara-gara jaringan drainase tersumbat sampah mengakibatkan ruas Jalan Ngurah Rai berubah menjadi sungai dadakan. Luapan air setinggi satu meter lebih juga merendam Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bangli.
Pantuan Bali Tribune, hujan deras mulai mengguyur wilayah bangli sejak pukul 12.00 wita. Karena drainase tersumbat, air bercampur sampah tumpah ruah ke badan jalan. Luapan air yang sangat besar juga menggenangi sejumlah bangunan yang lokasinya lebih rendah dari jalan. Di Kantor Ketahanan Pangan Bangli – yang baru ditempati April lalu – air masuk hingga ke dalam ruangan.
“Air masuk hingga ke dalam ruangan, untung arsip dapat kami selamatkan,” ujar Kepala Kantor Ketahanan Pangan Bangli, Wayan Sarma. Dia memprediksi, air meluap karena saluran drainase tidak berfungsi dengan baik. “Di parkiran, air cukup tinggi sampai-sampai sepeda motor milik pegawai terendam hingga tak terlihat,” kata Sarma.
Akibat hujan deras bencana tanah longsor disertai pohon tumbang terjadi di Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Susut. Tanah setinggi hampir 10 meter yang berisi tanaman bambu ambrol menutup badan jalan. Arus lalu lintas Jalan Bau menuju Bangli lumpuh total selama hampir tiga jam. Longsor juga terjadi di ruas jalan Tegalalang tembus Dusun Tambahan.
Terkait dengan kejadian tanah longsor ini, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, Wayan Karmawan, mengatakan, kondisi tanah memang labil dan sangat rentan terjadi longsor. Karena itu, dia mengimbau masyarakat agar ekstra waspada. “Untuk mempercepat proses evakuasi, kami langsung menurunkan alat berat milik Dinas PU,” ujarnya.*