balitribune.co.id | Mangupura - Gedung baru RSD Mangusada ternyata belum siap beroperasi. Apa sebab? Pasalnya, gedung megah yang dibangun tahun 2020 tersebut sampai saat ini belum dilengkapi peralatan penunjang rumah sakit.
Dirut RSD Mangusada dr I Wayan Darta mengaku sudah menerima serah terima gedung D RSD Mangusada dari Pemkab Badung belum lama ini. Namun, karena piranti penunjang rumah sakit belum lengkap, otomatis gedung tersebut belum bisa digunakan. Saat ini pihaknya tengah melengkapi kekurangan peralatan tersebut, agar gedung tersebut segera bisa dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan di rumah sakit.
“Kami dari manajemen sedang mempersiapkan, karena belum siap betul,” ujar dr Darta dikonfirmasi baru-baru ini.
Ia menyebut sejumlah kekurangan gedung baru tersebut diantaranya belum adanya saluran pembuangan air limbah, air perlu diperbaiki dan belum ada bed.
“Rencana, gedung D akan difungsikan sebagai ruang poliklinik, ruang operasi emergency, ruang ICU, HCU, dan PICU serta ruang rawat inap,” katanya.
Kemudian untuk gedung yang lainnya yakni Gedung F dan gedung G. Gedung F rencananya dimanfaatkan untuk pusat onkologi pelayanan khusus kanker, ruang pelayanan eksklusif seperti pelayanan bayi tabung, dan ruang khusus rawat anak. Gedung G rencananya menjadi pusat pelayanan cuci darah, juga pusat manajemen, untuk pendidikan dan pengembangan, dapur serta laundry.
Agar gedung-gedung tersebut bisa segera digunakan, pihak rumah sakit sendiri diberikan tugas oleh pemerintah daerah untuk turut melengkapi kekurangan peralatan gedung tersebut.
“Kami sudah persiapan dan masih berproses. Mudah-mudahan bisa beroperasi,” tegasnya.
Sementara Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa membenarkan bahwa gedung baru RSD sudah diserahkan ke manajemen RSD.
Pihaknya mengakui kondisi fiskal Badung masih belum stabil. Sehingga pihaknya mendorong BLUD untuk bisa mengisi kekurangan peranti gedung tersebut.
“Penggunanaannya secepatnya. Untuk masalah kekurangan piranti akan dilengkapi pihak RSD Mangusada. Saat sedang berproses,” kata Adi Arnawa.