Gotong-Royong Jadi Kunci Capai Resiliensi Bangsa Indonesia | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 26 May 2022 21:45
HAN - Bali Tribune
Bali Tribune/ Menko PMK Muhadjir Effendy didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (25/5/2022).

balitribune.co.id | Nusa Dua - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan gotong-royong telah menjadi kunci mencapai resiliensi bangsa Indonesia.

Muhadjir menegaskan bahwa Indonesia telah mengadopsi pendekatan pentaheliks berbasis masyarakat yang dikenal dengan gotong royong dalam mencapai resiliensi.

"Kami menegaskan pentingnya kolaborasi pentaheliks, termasuk partisipasi dari Pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media. Pada tingkat komunitas, kolaborasi tersebut diimplementasikan melalui program seperti Taruna Siaga Bencana dan Desa Tangguh Bencana," ujar Muhadjir dalam konferensi pers upacara pembukaan Global Platform of Disaater Risk Reduction (GPDRR) ketujuh tahun 2022 di BNDCC Badung, Rabu.

Menurutnya, Indonesia juga memiliki kearifan lokal di bidang penanggulangan bencana yang sangat kaya. Salah satunya Bali yang memiliki filosofi Tria Hita Karana.

"Indonesia juga memiliki kearifan lokal di bidang penanggulangan bencana yang sangat kaya. Salah satu contohnya adalah Bali, tuan rumah GPDRR yang memiliki filosofi Tri Hita Karana atau keseimbangan hubungan antara manusia, Tuhan dengan alam," ujar dia.

Bagi Indonesia sendiri Forum GPDRR ini memiliki arti penting dalam membantu proses pemulihan sosial-ekonomi di Indonesia serta meningkatkan kembali kewaspadaan publik domestik mengenai pentingnya pengurangan risiko bencana.

"Untuk itu, melalui forum ini Indonesia mengajak para pemimpin dunia bekerja sama dalam mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim dan pandemi," ujar Muhadjir.

Forum GPDRR tahun ini nantinya akan diikuti oleh 8.050 delegasi dari 193 negara dimana 4.821 delegasi akan hadir secara fisik dan 3.229 delegasi melalui platform online.

Sebagai bentuk keberlanjutan usai menjadi tuan rumah GPDRR ke-7, Kemenko PMK melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) mengajak seluruh masyarakat untuk mengambil bagian dalam pembudayaan gaya hidup cinta lingkungan.

Selama tahun 2022 hingga 2023, akan dilaksanakan rangkaian aksi penanaman 10 juta pohon di 34 provinsi berkolaborasi dengan dengan lintas Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, pelajar, mahasiswa, akademisi, dunia usaha, penggiat media dan masyarakat luas.

Menko PMK, Muhadjir Effendy mengtakan bahwa Indonesia percaya upaya penanggulangan bencana dan resiliensi hanya bisa diwujudkan bila seluruh pemangku kepentingan bahu membahu dalam penyelesaian bencana secara konstan dan inklusif.

"Harapannya agar Indonesia bisa terwujud menjadi negara yang tangguh pada tahun 2045 kelak," ujar Muhadjir.  

Demi mewujudkan misi reseliensi ini, kata Muhadjir, Indonesia telah mempunyai Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) yang berfungsi sebagai upaya berkepanjangan dalam menerapkan Kerangka Kerja Sendal untuk penyusutan risiko bencana tahun 2015-2030.
 
Selebihnya, masyarakat Indonesia juga memelihara sifat gotong yang sudah secara turun temurun dipraktekan demi mencapai ketangguhan menghadapi bencana alam maupun non-alam.
 

"Kami menekankan pentingnya kolaborasi pentaheliks atau gotong royong dari segala kalangan masyarakat, baik pemerintah, akademisi, pemilik usaha, begitupula media," paparnya.