BALI TRIBUNE - Mewadahi minat dan bakat generasi muda di bidang videografi, Yayasan Penggak Men Mersi menggelar Videogram Contest, yang mengangkat tema tentang “Harmoni Bersama Alam” serangkaian memperingati Hari Bumi. Para pemenang lomba diumumkan tepat pada Hari Pendidikan Nasional, Selasa (2/5), di Rumah Budaya Penggak Men Mersi.
I Wayan Windu Darmawan, siswa SMPN 10 Denpasar berhasil menjadi juara I, sedangkan juara II diraih I Nyoman Kantiwiyasa (mahasiswa ISI Denpasar) dan juara III direbut AA Ngurah Bagus Oka (SMA 1 Kuta Utara).
Lomba dikuratori Dwitra J Ariana alias Dadap (pegiat film) , I Made Bagus Pramana, S.Sn, M.Sn (akademisi fotografi) dan Kadek Wahyudita (pelaku budaya). Wayan Windu Darmawan mengakui sejauh ini aktivitas membuat video sudah sering dilakoni, kali ini cukup surprise karena baru pertama kali ikut lomba, dan dirinya berhasil dinobatkan sebagai pemenang.
“Saya sangat senang, walau karya saya menjadi juara, namun masih banyak kekurangan, dan saya menerima masukan-masukan dari dewan kurator , mudah-mudahan di masa mendatang apa yang saya dapatkan ini menjadi modal untuk menggarap video yang lebih baik lagi,” tutur Windu.
Kadek Wahyudita menjelaskan, dari peserta yang ikut lomba videogram kontes ini berjumlah 55 orang. Mereka adalah para pelajar dan mahasiswa, dan dimoninasi pelajar SMP. “Dari 55 peserta, tim dewan kurator memilih 10 yang masuk nominasi, dan dari 10 video, dipilih tiga juara berdasarkan banyaknya like yang share di akun Penggak,” terang Wahyudita, didampingi Dwitra kepada awak media.
Wahyu menjelaskan, lomba untuk pertamakalinya digelar ini bagian dari upaya edukasi, di tengah teknologi yang berkembang dewasa ini, melalui alat gadget diharapkan mampu dijadikan media menyampaikan pesan kepada masyarakat. “Kita kaitkan dengan perayaan memperingati Hari Bumi sebagai upaya menyadarkan masyarakat menjaga alam ini melalui pesan-pesan karya video inspiratif,” ungkap Kadek Wahyu yang juga Kelian Penggak.
Ia mengatakan, dengan tema Harmoni Bersama Alam dimaksudkan agar generasi muda sadar akan pentingnya menjaga keberadaan alam yang mereka tempati. Bagaimana tradisi yang diwariskan sejak dahulu tentang menghormati alam melalui pemujaan Tumpek Wariga maupun Tumpek Uye. Banyak hal yang dapat mereka tampilkan melalui visual.
Dwitra selaku kurator mengungkapkan, proses kurator berjalan lancar, dan banyak kejutan termasuk jumlah peserta sangat antusias. Pada intinya, melalui garapan video kontes ini, para peserta masih banyak hal yang harus ditingkatkan, seperti halnya konsep dasar membuat video, merencanakan sehingga karya-karya itu sudah selesai di atas meja.