balitribune.co.id | Singaraja - Tudingan Komisi II DPRD Buleleng soal adanya dugaan penyimpangan pada proyek Peningkatan Jalan Pasar Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak dengan panjang 3.8 Km, dibantah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) I Putu Adiptha Ekaputra ST,MM.
Kendati terlambat memberikan respon karena pada saat Komisi II melakukan sidak ia tengah mengikuti pelatihan, namun Adiptha menyebut proyek pekerjaan jalan tersebut telah sesuai perencanaan. Bahkan beberapa pekerjaan yang bersifat tekhnis telah dilakukan berdasar perencanaan awal yang tertuang dalam dokumen perencanaan. “Secara tekhnis tidak ada masalah bahkan setelah itu kami melakukan komunikasi dengan masyarakat.Yang paling prinsif tidak ada volume yang disembunyikan.Artinya volume yang dibayar adalah volume yang dipasang atau dikerjakan.Tidak ada seperti yang disebutkan ada perubahan proyek dari rencana awal,”kata Putu Adiptha, Selasa (18/10-2022).
Proyek tersebut, menurut dia akan jalan terus termasuk dibuatkan kanal untuk mengganti drainase dengan fungsi yang sama dan tidak mengurangi volume proyek. Terkait tudingan Komisi II soal adanya salah perencanaan pada agregat, Adiptha menyebut hanya penataan jalan karena tahapanya masih panjang. ”Penumpukan (tanah) itu bukan agregat hanya baru perataan jalan, tahapanya masih proses panjang, jadi karena cepat diviralkan ceritanya lain,” sambung Adiptha.
Menurutnya, tidak semua masyarakat memahami pekerjaan tekhnis karena itu kerap menimbulkan pro kontra. Adiptha mengaku telah menyelesaikan adanya polemik soal tekhnis pekerjaan dengan mengambil suara terbanyak warga setempat. ”Kita sudah dekati tokoh masyarakat soal pentingnya proyek ini untuk semuanya. Dan semaksimalnya akan diupayakan proyek jalan itu selesai tepat waktu,” imbuhnya.
Adiptha menambahkan, tidak saja proyek peningkatan jalan di Desa Pejarkan yang sedang dibangun,namun ditahun 2022 sejumlah infrastruktur lainnya juga tengah digarap. Diharap pada penghujung akhir tahun 2022 seluruh proyek peningkatan kapasitas infrastruktur di Buleleng senilai Rp 20 miliar telah tuntas dikerjakan. “Saat ini kita sedang garap sejumlah proyek infrastruktur diantaranya perbaikan jalan sepanjang 3,5 km menuju Pura Segara Rupek di Desa Sumberklampok,Kecamatan Gerokgak. Proyek jalan di Sambangan,jalan di Desa Kalanganyar,di Pura Dalem Desa Anturan dan jalan Desa Lokapaksa menuju pantai,” imbuh Adiptha.
Untuk tahun ini wilayah Kecamatan Gerokgak menjadi prioritas pembangunan infrastruktur.Pasalnya,pemerintah pusat mensuport melalui dana DAK untuk pengembangan kawasan pariwisata. Karena tema pembangunan infrastruktur adalah pemulihan ekonomi. “Ada beberapa proyek di Kecamatan Gerokgak, selain jalan menuju Pura Segara Rupek, jalan menuju Pura Kertha Kawat, Pemuteran pantai. Anggaran tahun ini jauh menurun dari tahun sebelumnya. Tahun senilai Rp 20 miliar bersumber dari DAK, BKK dan APBD Buleleng,” ucapnya.
Terkait sejumlah proyek tersebut selesai tepat waktu, Adiptha mengaku akan mengupayakan selesai tepat waktu pada bulan Desember 2022 kendati cuaca belakangan cukup ekstrim. Kontraktor didorong agar mempercepat progress penyelesaian karena proyek yang sedang digarap ruasnya tidak berat. “Tentu kita akan percepat pekerjaaannya karena terkait dengan cuaca saat ini. Kita akan segera panggil kontraktor untuk percepat pelaksanaanya mengejar proges fisik dan kita pantau progesnya sehingga harapan kita selesai diakhir kontrak. Karena ini masih ada waktu untuk bekerja cepat, kalau nantinya melewati batas waktu SOP nya tetap jalan seperti denda 1 /1000 nilai kontrak. Semua sudah ada termin,” tandasnya.