Ketua DPRD Badung Menerima Aspirasi Puluhan Pengawas Sekolah | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 30 September 2024
Diposting : 25 October 2022 17:22
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune
balitribune.co.id | MangupuraPuluhan Pengawas Sekolah di Kabupaten Badung, mendatangi Gedung DPRD setempat, Selasa (25/10). Kehadiran para pengawasa sekolah di tingkat TK, SD dan SMP ini meminta kesetaraan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sesuai jabatan fungsi antara guru dan pengawas sekolah.
 
Kehadiran 33 Pengawas Sekolah tersebut, diterima Ketua DPRD Badung, Dr. Drs. Putu Parwata MK, MM., mengatakanakan memperjuangkan aspirasi yang disampaikan para pengawas sekolah. Bahkan, politisi asal Dalung, Kuta Utara ini langsung memerintahkan jajarannya bersurat kepada eksekutif perihal permintaan puluhan pengawas sekolah. 
 
“Ketidakadilan dalam penerimaan jasa yang diterima, karena ada perbedaan antara guru dan pengawas. Saya selaku Ketua DPRD akan segera menindaklanjuti, dan kami berharap pemerintah dalam hal ini Bapak Bupati segera mengeksekusi memberikan kebijakan terhadap TPP pengawas sekolah,” ungkapnya.
 
Menurutnya, Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta telah memberikan signal positif terkait harapan para Pengawas sekolah, sehingga pihaknya optimis aspirasi yang disampaikan dapat terealisasi. Terlebih, dari tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) pengawas sekolah merupakan jenjang tertinggi setelah guru dan kepala sekolah.
 
“Bapak Bupati sudah katakan CGT, sehingga hal ini tidak perlu susah untuk memberikan tambahan penghasilan. Saya kira wajar TPP para pengawas sekolah ini disesuaikan, karena selama ini TPP mereka disamakan dengan guru, jadi hari ini (kemarin –red) kami lakukan komunikasi agar segera dilakukan pembayaran di bulan Oktober,” terangnya.
 
Koordinator Pengawas Sekolah, Ketut Gede Birawa Anuraga, mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPRD Badung telah menerima audensi dari 33 pengawas sekolah dan memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi pengawas sekolah.
 
“Masalah nilai (besaran TPP) kami serahkan sepenuhnya kepada bapak bupati yang bares, terpenting nilainya dibedakan. Sebab yang saya terima sekarang sama dengan guru Rp 2 juta lebih. Sebelum pandemi kami diberikan lebih dari yang di terima guru,” katanya.